PBNU Berharap Perseteruan KPK-Polri tidak Terulang
Minggu, 22 Februari 2015 13:09 WIB
KH. Said Aqil Siroj. (FOTO ANTARA/ Ujang Zaelani)
"Dua institusi negara ini harus bekerja sama dalam upaya penegakan hukum, bukan malah saling melemahkan," kata Said Aqil di Jakarta, Sabtu, menanggapi langkah yang diambil Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan kisruh KPK-Polri.
Menurut Said Aqil, demi penegakan hukum yang lebih baik, KPK dan Polri harus diperkuat. Dua kali perseteruan KPK dan Polri harus dievaluasi dan dijadikan pelajaran.
Ia mengatakan, dalam kerja sama penegakan hukum antara KPK dan Polri ada etika dan moral yang harus dijunjung tinggi oleh kedua institusi itu.
"Mengajak orang salat dengan mengata-ngatai goblok akan membuat orang merasa tersinggung, padahal ajakannya benar," kata Said Aqil.
Ia pun meminta semua pihak dapat bersikap adil, tak terkecuali dalam menyikapi perseteruan KPK-Polri. Menurut Said Aqil, dalam kehidupan bernegara, yang harus dijadikan acuan adalah konstitusi.
"Siapa pun harus bersikap adil. Presiden milik kita, polisi milik kita, KPK juga kita. Semuanya harus taat kepada konstitusi," kata Said Aqil.
Terkait perseteruan KPK-Polri, Presiden Jokowi memutuskan tidak melantik calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan meskipun sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan memutuskan penetapan tersangka terhadap Budi Gunawan oleh KPK dinyatakan tidak sah. Presiden mengajukan Wakapolri Komjen Pol Badrodin sebagai calon baru Kapolri.
Sementara untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK, setelah berakhirnya masa tugas Busyro Muqoddas dan pemberhentian sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri, Presiden menunjuk tiga pelaksana tugas pimpinan KPK, yakni Taufiequrrahman Ruki, Indrianto Seno Adji, dan Johan Budi.
Menurut Said Aqil, demi penegakan hukum yang lebih baik, KPK dan Polri harus diperkuat. Dua kali perseteruan KPK dan Polri harus dievaluasi dan dijadikan pelajaran.
Ia mengatakan, dalam kerja sama penegakan hukum antara KPK dan Polri ada etika dan moral yang harus dijunjung tinggi oleh kedua institusi itu.
"Mengajak orang salat dengan mengata-ngatai goblok akan membuat orang merasa tersinggung, padahal ajakannya benar," kata Said Aqil.
Ia pun meminta semua pihak dapat bersikap adil, tak terkecuali dalam menyikapi perseteruan KPK-Polri. Menurut Said Aqil, dalam kehidupan bernegara, yang harus dijadikan acuan adalah konstitusi.
"Siapa pun harus bersikap adil. Presiden milik kita, polisi milik kita, KPK juga kita. Semuanya harus taat kepada konstitusi," kata Said Aqil.
Terkait perseteruan KPK-Polri, Presiden Jokowi memutuskan tidak melantik calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan meskipun sidang praperadilan di PN Jakarta Selatan memutuskan penetapan tersangka terhadap Budi Gunawan oleh KPK dinyatakan tidak sah. Presiden mengajukan Wakapolri Komjen Pol Badrodin sebagai calon baru Kapolri.
Sementara untuk mengisi kekosongan pimpinan KPK, setelah berakhirnya masa tugas Busyro Muqoddas dan pemberhentian sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto karena ditetapkan sebagai tersangka oleh Polri, Presiden menunjuk tiga pelaksana tugas pimpinan KPK, yakni Taufiequrrahman Ruki, Indrianto Seno Adji, dan Johan Budi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Wapres anugerahkan Paritrana Award dan berharap angka Universal Coverage Jamsostek terus meningkat
13 September 2024 13:56 WIB
Menag berharap Paus Fransiskus saksikan baiknya keberagamaan di Indonesia
03 September 2024 14:17 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017