"Saya bertemu Pak Jokowi saat itu untuk mengucapkan selamat," kata Hatta Rajasa melalui siaran pers dari tim pemenangannya yang diterima, Minggu.

Hatta Rajasa mengatakan hal kepada pers di arena Kongres IV PAN, di Nusa Dua, Bali, Sabtu (28/2) malam.

Hatta Rajasa menjelaskan, sebagai calon wakil presiden yang menjadi pasangan calon presiden Prabowo Subianto, setelah mendengar keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan pemenang pemilu presiden 2014 adalah pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, dirinya mengucapkan selamat sebagai bentuk etika dan sikap ksatria.

Setelah pertemuan itu, menurut Hatta, dirinya segera melaporkan hasilnya ke Koalisi Merah Putih KMP.

"Respons teman-teman di KMP pada saat itu, mereka membenarkan langkah saya mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi. Indikasinya adalah para elit KMP juga melakukan hal yang sama. Hal terpenting,saya tidak sendirian dalam pertemuan tersebut, tapi bersama dengan Zulkifli Hasan dan Edy Yosfi," jelasnya.

Hatta menjelaskan. dirinya tidak pernah menyembunyikan apapun dari pertemuan itu.

Mantan Menko Perekonomian ini menjelaskan, setelah pertemuan itu dirinya dan Presiden terpilih Joko Widodo ditanya para wartawan.

"Saat itu, saya menegaskan, hanya mengucapkan selamat, tidak ada deal apapun. Hal itu juga dibenarkan oleh Pak Jokowi yang menyatakan bahwa saya datang hanya untuk memberikan ucapan selamat. Berita itu sudah dimuat di banyak media," tegasnya.

Dari karifikasi yang disampaikan Hatta Rajasa, banyak wartawan yang kemudian mempertanyakan ada apa dibalik pernyataan menyerang dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais kepada Hatta Rajasa.

Namun, Hatta enggan memberikan penjelasan dan menjadikan "serangan" Amien Rais itu sebagai polemik.

Hatta justru meminta media massa untuk tidak ikut memanas-manasi suasana.

Hatta juga meminta para pendukungnya untuk tetap tenang, menjaga kedamaian kongres, sehingga bisa berjalan lancar.

Ketua MPP PAN, saat memberikan sambutan di panggung kongres, memberikan pernyataan yang di antaranya "menyerang" Hatta Rajasa.