Legislator: Konflik KPK-Polri Justru Menguntungkan Koruptor
Senin, 9 Maret 2015 15:24 WIB
"Sekarang ini kita bisa melihat yang bertugas untuk berantas korupsi lagi gelut dhewe-dhewe (berantem sendiri). KPK gelut karo polisi, karo kejaksaan gelut. Sing seneng (yang senang) yang banyak korupsinya," kata Tjatur dalam rilisnya saat menghadiri Musyawarah Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Magelang, Senin.
Lebih jauh, ia bercerita, jika selama ini upaya pemberantasan korupsi belum berjalan maksimal. Banyak kasus korupsi yang diungkap baik itu oleh KPK, Polri maupun kejaksaan hanyalah kasus-kasus kecil. Sementara, kasus-kasus korupsi besar justru tidak diusut dengan baik.
"Yang banyak korupsinya itu siapa, ini tidak ada di media massa. Kalau di media massa yang kelihatan itu yang korupsi Rp100-Rp200 juta," ujarnya.
Di sisi lain, tanpa menyebut pihak yang dimaksud, Tjatur mengatakan, ada sejumlah koruptor besar yang lolos dari pengamatan publik dan media massa. Sebaliknya, dengan kemampuan yang ia miliki, sang koruptor justru membuat media massa untuk memberitakan kinerja aparat penegak hukum yang berhasil memberantas kasus korupsi kecil.
"Dengan media massanya dia memberitakan maling-maling yang ngerampoknya 100-200 juta. Sesungguhnhya maling itu yang nyolong Rp100-Rp200 juta hingga Rp1-Rp2 miliar itu. Sedangkan yang nyolong triliunan dianggap nabi, dianggap orang baik," katanya.
Lebih jauh, ia bercerita, jika selama ini upaya pemberantasan korupsi belum berjalan maksimal. Banyak kasus korupsi yang diungkap baik itu oleh KPK, Polri maupun kejaksaan hanyalah kasus-kasus kecil. Sementara, kasus-kasus korupsi besar justru tidak diusut dengan baik.
"Yang banyak korupsinya itu siapa, ini tidak ada di media massa. Kalau di media massa yang kelihatan itu yang korupsi Rp100-Rp200 juta," ujarnya.
Di sisi lain, tanpa menyebut pihak yang dimaksud, Tjatur mengatakan, ada sejumlah koruptor besar yang lolos dari pengamatan publik dan media massa. Sebaliknya, dengan kemampuan yang ia miliki, sang koruptor justru membuat media massa untuk memberitakan kinerja aparat penegak hukum yang berhasil memberantas kasus korupsi kecil.
"Dengan media massanya dia memberitakan maling-maling yang ngerampoknya 100-200 juta. Sesungguhnhya maling itu yang nyolong Rp100-Rp200 juta hingga Rp1-Rp2 miliar itu. Sedangkan yang nyolong triliunan dianggap nabi, dianggap orang baik," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kapus PKUB : Pluralitas poin deteksi dini potensi konflik berdimensi agama
24 September 2024 20:45 WIB
Palestina minta Palang Merah tekan Israel agar berhenti serang Gaza
13 November 2023 13:20 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017