Tjahjo Mengenal Haryanto Taslam sebagai Aktivis Pergerakan
Minggu, 15 Maret 2015 14:51 WIB
"Almarhum Haryanto Taslam bagi saya seorang sahabat yang baik," kata Tjahjo kepada Antara di Jakarta, Minggu.
Bagi Tjahjo, kawan seperjuangan yang sempat tergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dikenal sebagai aktivis pergerakan.
"Beliau sering berkomunikasi dengan saya baik melalui telepon maupun SMS, baik saat beliau masih di Fraksi PDI Perjuangan bersama saya, maupun ketika sudah pindah ke Partai Gerindra."
"Pak Haryanto selalu berdiskusi dengan saya dan mengingatkan saya terhadap gelagat perkembangan dinamika politik nasional," terang Tjahjo yang sempat menjenguknya di RS Medistra, Jakarta selama 65 menit terakhir hidup Haryanto.
"Selamat jalan mas Haryanto Taslam," kata Tjahjo.
Politisi sekaligus juru bicara Partai PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut Haryanto tokoh reformasi yang ikut berjuang pada masa-masa sulit dalam awal terbentuknya PDIP.
Menurut Eva, di masa Orde Baru, Haryanto tercatat ikut menggerakkan pro-Mega untuk menjatuhkan Soeharto bersama elemen prodemokrasi lainnya.
"Dia menjadi salah satu model politisi PDI Perjuangan yang idealis. Bahkan dia bersama Budiman Sujatmiko ikut terima risiko dengan diculik oleh Tim Mawar. Dia senior yang teguh pendirian, idealis dan konsekuen dengan pilihan sikapnya," nilai Eva.
Eva mengatakan PDIP mendoakan dan mengenang almarhum Haryanto tanpa kontroversi yang dipandang sebagai tipe kader nasionalis yang tidak pernah membuka aib atasan.
"Ia tipe kader nasionalis yang mendem njero (tidak membuka aib) ke atasan. Tetapi sedikit misteri dari beliau yaitu seputar penculikannya yang dia tidak pernah ungkap tuntas," terang Eva.
Politisi senior Partai Gerindra Haryanto Taslam meninggal dunia Sabtu malam lalu di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Kabar meninggal dunia itu dipastikan oleh anak pertama Haryanto, Barep Taslam.
Haryanto meninggal setelah sempat dirawat satu hari di Medistra, Sabtu malam lalu.
Kondisi tubuh Haryanto sebelumnya dikabarkan sempat menurun sehingga dilarikan ke RS Medistra Jumat sore (13/3) setelah tersedak makanan cair.
Bagi Tjahjo, kawan seperjuangan yang sempat tergabung di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu dikenal sebagai aktivis pergerakan.
"Beliau sering berkomunikasi dengan saya baik melalui telepon maupun SMS, baik saat beliau masih di Fraksi PDI Perjuangan bersama saya, maupun ketika sudah pindah ke Partai Gerindra."
"Pak Haryanto selalu berdiskusi dengan saya dan mengingatkan saya terhadap gelagat perkembangan dinamika politik nasional," terang Tjahjo yang sempat menjenguknya di RS Medistra, Jakarta selama 65 menit terakhir hidup Haryanto.
"Selamat jalan mas Haryanto Taslam," kata Tjahjo.
Politisi sekaligus juru bicara Partai PDIP Eva Kusuma Sundari menyebut Haryanto tokoh reformasi yang ikut berjuang pada masa-masa sulit dalam awal terbentuknya PDIP.
Menurut Eva, di masa Orde Baru, Haryanto tercatat ikut menggerakkan pro-Mega untuk menjatuhkan Soeharto bersama elemen prodemokrasi lainnya.
"Dia menjadi salah satu model politisi PDI Perjuangan yang idealis. Bahkan dia bersama Budiman Sujatmiko ikut terima risiko dengan diculik oleh Tim Mawar. Dia senior yang teguh pendirian, idealis dan konsekuen dengan pilihan sikapnya," nilai Eva.
Eva mengatakan PDIP mendoakan dan mengenang almarhum Haryanto tanpa kontroversi yang dipandang sebagai tipe kader nasionalis yang tidak pernah membuka aib atasan.
"Ia tipe kader nasionalis yang mendem njero (tidak membuka aib) ke atasan. Tetapi sedikit misteri dari beliau yaitu seputar penculikannya yang dia tidak pernah ungkap tuntas," terang Eva.
Politisi senior Partai Gerindra Haryanto Taslam meninggal dunia Sabtu malam lalu di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Kabar meninggal dunia itu dipastikan oleh anak pertama Haryanto, Barep Taslam.
Haryanto meninggal setelah sempat dirawat satu hari di Medistra, Sabtu malam lalu.
Kondisi tubuh Haryanto sebelumnya dikabarkan sempat menurun sehingga dilarikan ke RS Medistra Jumat sore (13/3) setelah tersedak makanan cair.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Berwisata sambil belajar mengenal tanaman di Taman Botani Baturraden
18 September 2023 10:44 WIB, 2023
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017