Wamenhan Rusia: Moskow Tak Ingin Bentrokan Dengan Siapa Pun
Minggu, 22 Maret 2015 12:57 WIB
Antonov mengatakan kepada wartawan ada laporan yang mengolok-olok pelatihan yang dilakukan oleh Rusia. Ia menyatakan Moskow hanya bertindak untuk membela diri dengan tujuan menjaga keamanan nasionalnya.
"Saya dapat memberitahu anda dengan semua tanggung-jawab hari ini bahwa kami takkan menyerang atau mengancam siapa pun," kata Antonov, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami tak mencari bentrokan dengan NATO. Kami ingin kerja sama kami berkembang," kata kantor berita Interfax, yang mengutip Antonov.
Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Andrei Kartapolov juga mengatakan Rusia akan terus mengadakan pelatihan mengejutkan, tapi skala dan tujuannya tak boleh membuat takut siapa pun.
"Rusia ingin kembali ke tingkat kepercayaan dan transparansi yang kami miliki bersama mitra dan tetangga kami pada waktu lalu," kata Kartapolov.
Pelatihan militer berskala besar, yang berlangsung selama hampir satu pekan, berakhir pada Sabtu pagi. Tujuan pelatihan itu ialah menguji-coba kesiapan tempur tentara Rusia dan menilai kemampuan menyesuaikan diri tentara dalam kondisi iklim yang berat.
Kartapolov menjelaskan pelatihan tersebut memperlihatkan tingginya kesiagaan Armada Utara untuk menjamin keamanan militer perbatasan Rusia di Kutub Utara.
Ia menambahkan pelatihan itu melibatkan lebih dari 80.000 prajurit dan lebih dari 10.000 jenis perangkat keras militer termasuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan helikopter.
Instruksi untuk memulai pelatihan dikeluarkan pada Senin (16/3) oleh Presiden Vladimir Putin.
"Saya dapat memberitahu anda dengan semua tanggung-jawab hari ini bahwa kami takkan menyerang atau mengancam siapa pun," kata Antonov, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Kami tak mencari bentrokan dengan NATO. Kami ingin kerja sama kami berkembang," kata kantor berita Interfax, yang mengutip Antonov.
Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Andrei Kartapolov juga mengatakan Rusia akan terus mengadakan pelatihan mengejutkan, tapi skala dan tujuannya tak boleh membuat takut siapa pun.
"Rusia ingin kembali ke tingkat kepercayaan dan transparansi yang kami miliki bersama mitra dan tetangga kami pada waktu lalu," kata Kartapolov.
Pelatihan militer berskala besar, yang berlangsung selama hampir satu pekan, berakhir pada Sabtu pagi. Tujuan pelatihan itu ialah menguji-coba kesiapan tempur tentara Rusia dan menilai kemampuan menyesuaikan diri tentara dalam kondisi iklim yang berat.
Kartapolov menjelaskan pelatihan tersebut memperlihatkan tingginya kesiagaan Armada Utara untuk menjamin keamanan militer perbatasan Rusia di Kutub Utara.
Ia menambahkan pelatihan itu melibatkan lebih dari 80.000 prajurit dan lebih dari 10.000 jenis perangkat keras militer termasuk kapal perang, kapal selam, pesawat tempur dan helikopter.
Instruksi untuk memulai pelatihan dikeluarkan pada Senin (16/3) oleh Presiden Vladimir Putin.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jokowi akan panggil Prabowo terkait usulan resolusi konflik Rusia- Ukraina
06 June 2023 13:52 WIB, 2023
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017