"Kami berinisiatif menggelar pameran. Ada sekitar 15 karya yang bersama-sama akan kami pamerkan mulai 18 April sampai 10 Mei nanti," kata salah seorang pelukis yang juga pengelola Rumah Seni "Banyu Bening" Borobudur Suitbertus Sarwoko di Borobudur, Selasa.

Sebanyak enam pelukis tersebut, adalah Sarwoko, Widoyo, Damtoz Andreas (Borobudur), Agus "Bebek" Salim (Ungaran/Semarang), Suharmanto (Yogyakarta), dan Sulistyo (Solo).

Pameran karya-karya mereka, antara 2012-2015 itu, rencananya dibuka oleh penulis seni rupa, kritikus seni yang juga kurator dari Galeri Nasional Jakarta Kuss Indarto. Rumah Seni "Banyu Bening" terletak persis di depan Pintu VII Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jateng.

"Pameran kami juga terkait dengan agenda tahunan pameran seni rupa 'Magelang Art Event 2015' di Kota dan Kabupaten Magelang," katanya.

Ia menyebutkan sejumlah judul lukisan yang dipamerkan, antara lain "Satu Fokus Dua Arah" dan Sekuntum Dewi" (Damtoz), "Ritual Pejantan" dan "Wayahe Mulih Kandang" (Agus Bebek), "Good Morning", Bob Marley...I Love You", dan "Mirror" (Suharmanto).

Selain itu, "The Dragonfly Fantasy", "The Leaves Story", dan "Menuju Sumber Kehidupan" (Sarwoko), "Action Jagoan #2" dan "Action Jagoan #5" (Sulistyo), dan "Pulang" serta "Grojogan" (Widoyo).

Ia menjelaskan tentang tema pameran tersebut yang antara lain terkait dengan keutamaan menyangkut kejujuran personal setiap pelukis dalam berkarya seni.

"Karya seni berangkat murni dari hati, tidak 'njiplak' (meniru, red.), dengan kekuatan berproses dalam mengeksplorasi ide dan gagasan pelukisnya," katanya.

Selain itu, katanya, pameran tersebut juga menjadi pertanggungjawaban secara berkelanjutan para pelukis kepada publik dan diri sendiri tentang panggilan hidup sebagai seniman.

Pameran mendatang, katanya, juga menjadi ajakan kebaikan kepada masyarakat luas untuk memperkuat semangat kejujuran dalam kehidupan sehari-hari untuk membangun hidup bersama yang semakin baik dan konstruktif.

"Ajakan untuk semua saling merefleksikan diri, mengevaluasi diri untuk kemudian memperkuat semangat hidup yang jujur, maju bersama, saling bersinergi, menjadi kuat. Juga termasuk untuk kami yang para pelukis dan pekerja seni di kawasan Candi Borobudur ini," katanya.