"Untuk itu, semua pihak terutama orang tua harus memberikan perhatian ekstra terhadap anak agar terhindar dari pergaulan yang kurang baik," ujarnya ketika menjadi pembicara pada seminar nasional etika dan etiks kepemimpinan dengan tema "Menggali Nilai-nilai Keteladanan Dalam Kepemimpinan dari Para Tokoh Untuk Diterapkan Dalam Praktik Pendidikan di Madrasah" di MTs Negeri 1 Kudus, Kamis.

Pada kesempatan tersebut, dia juga menceritakan pengalamannya selama memimpin Kota Surabaya banyak ditemukan anak usia sekolah dasar (SD) yang terjerumus dalam pergaulan seks bebas.

Selain itu, lanjut dia, ada pula yang terjerumus dalam lingkungan pecandu obat-obatan terlarang.

Bahkan, kata dia, banyak pula anak usia pelajar yang terjerumus dalam pergaulan hedonis sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak untuk menyelamatkan generasi muda.

Dalam rangka menyelamatkan generasi muda di Surabaya, kata dia, pemkot rajin menggelar razia terhadap pelajar di tempat-tempat yang tidak layak untuk mereka, seperti diskotik untuk diberikan pembinaan agar kembali ke jalan yang benar.

"Anak-anak yang tergolong susah diatur oleh keluarganya maupun anak berkebutuhan khusus, kami tampung untuk diberikan pembinaan dan saat ini banyak yang berprestasi," ujarnya.

Untuk menghindarkan anak dari pergaulan tidak sehat, kata dia, perlu dukungan semua pihak.

"Jika ingin berbuat baik, sebaiknya tidak perlu khawatir dan yakinlah," ujarnya.

Selain memberikan perhatian terhadap anak, kata dia, mereka juga perlu diberikan rasa nyaman.

Kenyamanan anak tersebut, kata dia, tidak hanya tercipta di lingkungan keluarga, melainkan di lingkungan sekolah juga demikian.

Oleh karena itu, kata dia, guru di sekolah juga harus berupaya menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa.