SBMPTN 2015, UNS Siap Terima 1.653 Mahasiswa Baru
Senin, 4 Mei 2015 12:10 WIB
Pintu gerbang Kampus Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS)
Ketua Panitia Lokal (Panlok) 44 Surakarta Sutarno di Solo, Senin, mengatakan jumlah calon mahasiswa yang diterima di UNS melalui jalur SBMPTN 2015 ini naik lima persen dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu, UNS hanya membuka sekitar 1.600 kursi melalui jalur SBMPTN. Namun kali ini panitia memberikan peningkatan jumlah kursi dikarenakan antusias dari murid SMA yang ingin mendaftar ke UNS cukup tinggi," katanya.
Ia mengatakan hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah pendaftar lewat SNMPTN tahun lalu. UNS tahun ini juga membuka program studi baru, sehingga kuota kursi untuk calon mahasiswa baru juga meningkat.
Dikatakan secara garis besar, tahun ini peraturan pendaftaran SBMPTN tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Calon mahasiswa yang bisa mendaftar SBMPTN adalah murid lulusan tahun 2013, 2014, dan 2015. Selain itu untuk lulusan kejar paket C juga bisa mendaftarkan lewat program ini.
"Untuk aturan kejar paket C sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu. Namun kali ini lebih ditekankan lagi, khususnya bagi lulusan pesantren yang tidak menggelar ujian nasional," katanya.
Selain itu, lanjutnya, calon peserta SNMPTN penerima bidikmisi yang tidak lolos dalam seleksi, masih bisa mengikuti SBMPTN. Bahkan mereka tidak akan dipungut biaya apapun. Namun untuk calon penerima bidikmisi melalui SNMPTN yang lolos, jika ingin mengikuti SBMPTN harus membayar biaya pendaftaran.
"Biaya pendaftaran yang dibebankan pada peserta sebesar Rp100 ribu. Biaya ini dianggap cukup ringan dibebankan sebagai biaya pendaftaran SBMPTN. Sebab sudah ada subsidi dari pemerintah untuk SBMPTN," katanya.
Ia mengatakan untuk jurusan yang bisa dipilih calon mahasiswa masih sama seperti dalam kriteria SNMPTN, yakni tiap calon mahasiswa bisa memilih tiga program studi (progdi). Jika pilihannya hanya satu progdi, calon mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia, namun jika peserta memilih lebih dari satu progdi, minimal satu PTN yang dipilih berada di wilayah yang sama dengan yang digunakan untuk ujian.
"Ketentuan ini masih sama dengan ketentuan pada SNMPTN. Hanya saja tahun ini pilihan PTN lebih banyak," jelasnya.
Tahun ini ada 74 PTN yang membuka pendaftaran melalui jalur SBMPTN. Terjadi peningkatan 11 PTN, sebab pada tahun sebelumnya hanya ada 63 PTN yang mengikuti SBMPTN. Seperti tahun lalu, UNS menjadi Panlok 44 yang meliputi area eks Keresidenan Surakarta, katanya.
"Tahun lalu, UNS hanya membuka sekitar 1.600 kursi melalui jalur SBMPTN. Namun kali ini panitia memberikan peningkatan jumlah kursi dikarenakan antusias dari murid SMA yang ingin mendaftar ke UNS cukup tinggi," katanya.
Ia mengatakan hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah pendaftar lewat SNMPTN tahun lalu. UNS tahun ini juga membuka program studi baru, sehingga kuota kursi untuk calon mahasiswa baru juga meningkat.
Dikatakan secara garis besar, tahun ini peraturan pendaftaran SBMPTN tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Calon mahasiswa yang bisa mendaftar SBMPTN adalah murid lulusan tahun 2013, 2014, dan 2015. Selain itu untuk lulusan kejar paket C juga bisa mendaftarkan lewat program ini.
"Untuk aturan kejar paket C sebenarnya sudah ada sejak tahun lalu. Namun kali ini lebih ditekankan lagi, khususnya bagi lulusan pesantren yang tidak menggelar ujian nasional," katanya.
Selain itu, lanjutnya, calon peserta SNMPTN penerima bidikmisi yang tidak lolos dalam seleksi, masih bisa mengikuti SBMPTN. Bahkan mereka tidak akan dipungut biaya apapun. Namun untuk calon penerima bidikmisi melalui SNMPTN yang lolos, jika ingin mengikuti SBMPTN harus membayar biaya pendaftaran.
"Biaya pendaftaran yang dibebankan pada peserta sebesar Rp100 ribu. Biaya ini dianggap cukup ringan dibebankan sebagai biaya pendaftaran SBMPTN. Sebab sudah ada subsidi dari pemerintah untuk SBMPTN," katanya.
Ia mengatakan untuk jurusan yang bisa dipilih calon mahasiswa masih sama seperti dalam kriteria SNMPTN, yakni tiap calon mahasiswa bisa memilih tiga program studi (progdi). Jika pilihannya hanya satu progdi, calon mahasiswa dapat memilih perguruan tinggi negeri (PTN) di seluruh Indonesia, namun jika peserta memilih lebih dari satu progdi, minimal satu PTN yang dipilih berada di wilayah yang sama dengan yang digunakan untuk ujian.
"Ketentuan ini masih sama dengan ketentuan pada SNMPTN. Hanya saja tahun ini pilihan PTN lebih banyak," jelasnya.
Tahun ini ada 74 PTN yang membuka pendaftaran melalui jalur SBMPTN. Terjadi peningkatan 11 PTN, sebab pada tahun sebelumnya hanya ada 63 PTN yang mengikuti SBMPTN. Seperti tahun lalu, UNS menjadi Panlok 44 yang meliputi area eks Keresidenan Surakarta, katanya.
Pewarta : Joko Widodo
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Fakta baru mutilasi, pelaku pernah dipenjara karena mencabuli korban tahun 2015
26 July 2022 13:39 WIB, 2022
Tingkatkan kemampuan audit, dua lembaga internal UMP dilatih ISO 9001-2015
27 December 2019 7:25 WIB, 2019
AHY akan Sebarkan Semangat Indonesia Emas 2045 kepada Pelajar Jateng dan Jatim
18 August 2017 13:17 WIB, 2017
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB