Exit poll menunjukkan partai-nya Cameron, Konservatif, unggul, sehingga mendorong para pengunjung pub di Seething Lane di pusat kota London, berpesta.
"Saya memilih Konservatif karena Partai Buruh tidak kompeten menangani masalah keuangan," kata pekerja industri keuangan Ben Woodthorpe (39). "Ini sangat mengasyikan karena pemilu ini begitu ketat."
Berbagai jajak pendapat menjelang pemungutan suara menunjukkan ini akan menjadi Pemilu paling ketat dalam sejarah Inggris, namun exit poll menunjukkan partai Buruh pimpinan Ed Miliband akan kehilangan kursi.
"Jika Partai Buruh kembali akan menjadi bencana bagi perekonomian," kata seorang bankir yang mengkhawatirkan kebangkitan Partai Buruh.
Yang juga mengejutkan adalah Partai Nasional Skotlandia (SNP) yang mengampanyekan Skotlandia sebagai negara merdeka, diprediksi akan bertambah kursinya secara dramatis dari enam menjadi 58.
Kejutan berikutnya adalah anjloknya Partai Demokrat Liberal yang berhaluan tengah dan dipimpin Wakil Perdana Menteri Nick Clegg yang berkoalisi dengan Konservatif sejak 2010, demikian AFP.
Pemilih Konservatif Berpesta, Cameron Mungkin Berkuasa Lagi
Jumat, 8 Mei 2015 8:49 WIB
Perdana Menteri Inggris David Cameron (REUTERS/Toby Melville)
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017