Said Aqil: Aktivitas ISIS Upaya untuk Menjatuhkan Citra Islam
Minggu, 17 Mei 2015 14:16 WIB
Ketum PBNU, Said Aqil Siradj (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
"Wallahi (demi Allah), ISIS bertentangan dengan Islam," kata Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siradj dalam pembukaan Pra-Muktamar NU zona Sumatera di Pesantren Al-Kautsar Medan, Minggu.
Menurut dia, Islam yang memiliki konsep rahmatan lilalamin atau membawa rahmat bagi seluruh alam sangat anti dengan radikalisme dan aksi terorisme yang menimbulkan ketakutan bagi manusia.
Jika dikaji secara keseluruhan ajaran Islam, tidak ada satu pun ajaran yang pernah mengajarkan perilaku seperti yang ditunjukkan ISIS tersebut.
"Mereka seenaknya membunuh orang, anak-anak, menyembelih wartawan. Mana ada ajaran Islam seperti itu," katanya di hadapan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi, dan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.
Tindakan ISIS yang mengaitkan perilakunya dengan Islam tersebut justru menjelekkan atau merusak citra agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW itu.
"Mereka (ISIS) itu justru lebih efektif dalam menjelekkan citra Islam dibandingkan nonmuslim," kata Said Aqil.
Ia juga menyesalkan adanya sejumlah pesantren di Indonesia, terutama di Cirebon yang bukannya mengajarkan Alquran dan hadist, melainkan cara merakit bom.
Pengajaran tersebut terkesan mendidik santri-santri yang seharusnya dapat menjadi contoh teladan, justru menjadi pelaku aksi terorisme.
Said Aqil menilai fenomena itu sangat kontraproduktif karena dapat menjatuhkan nama baik pondok pesantren yang mendidik generasi muda Islam.
Menurut dia, Islam yang memiliki konsep rahmatan lilalamin atau membawa rahmat bagi seluruh alam sangat anti dengan radikalisme dan aksi terorisme yang menimbulkan ketakutan bagi manusia.
Jika dikaji secara keseluruhan ajaran Islam, tidak ada satu pun ajaran yang pernah mengajarkan perilaku seperti yang ditunjukkan ISIS tersebut.
"Mereka seenaknya membunuh orang, anak-anak, menyembelih wartawan. Mana ada ajaran Islam seperti itu," katanya di hadapan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Edy Rahmayadi, dan Kapolda Sumut Irjen Pol Eko Hadi Sutedjo.
Tindakan ISIS yang mengaitkan perilakunya dengan Islam tersebut justru menjelekkan atau merusak citra agama yang disebarkan Nabi Muhammad SAW itu.
"Mereka (ISIS) itu justru lebih efektif dalam menjelekkan citra Islam dibandingkan nonmuslim," kata Said Aqil.
Ia juga menyesalkan adanya sejumlah pesantren di Indonesia, terutama di Cirebon yang bukannya mengajarkan Alquran dan hadist, melainkan cara merakit bom.
Pengajaran tersebut terkesan mendidik santri-santri yang seharusnya dapat menjadi contoh teladan, justru menjadi pelaku aksi terorisme.
Said Aqil menilai fenomena itu sangat kontraproduktif karena dapat menjatuhkan nama baik pondok pesantren yang mendidik generasi muda Islam.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Gus Ipul: Rais Aam perintahkan Muktamar NU dimajukan 17 Desember 2021
26 November 2021 14:28 WIB, 2021
PPKM Level 3, PBNU bakal gelar musyawarah terbatas bahas kepastian muktamar
19 November 2021 15:30 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017