RI, Malaysia, Thai Bahas Manusia Perahu Pagi Ini
Rabu, 20 Mei 2015 8:31 WIB
Imigran Rohingya Terdampar Di Aceh (ANTARA FOTO/Syifa)
Menurut AFP, Thailand membuat dunia marah karena mengusir balik manusia-manusia perahu dari minoritas Rohingya dari Myanmar dan warga miskin Bangladesh itu.
Hampir 3.000 orang imigran terdampar dan ditolong Malaysia, Indonesia dan Thailand pada pekan terakhir.
Tidak hanya Thailand, Myanmar juga dikecam dunia karena memperlakukan secara buruk warga Muslim Rohingya dan dianggap sengaja mendorong migrasi besar-besaran warga minoritas itu ke luar negeri.
Pemerintah Malaysia mengatakan, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Thailand Tanasak Patimapragorn akan bertemu pagi ini di dekat Kuala Lumpur mulai pukul 9 pagi.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengaku menerima laporan bahwa paling sedikit 2.000 migran terdampar di lima kapal yang dikuasai para penyelundup manusia di dekat pantai Myanmar-Bangladesh selama lebih dari 40 hari.
Para penyelundup manusia ini menawan orang di dalam kapal-kapal itu dan akan dibebaskan kalau mereka dibayar, kata juru bicara UNHCR.
Kepala UNHCR mendesak Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk memaksa kapal-kapal itu berlabuh dan menerapkan prosedur untuk menanggapi setiap klaim pengungsi.
Pekan lalu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Departemen Luar Negeri AS menyerukan aksi bersama untuk menolong manusia perahu itu, demikian AFP.
Hampir 3.000 orang imigran terdampar dan ditolong Malaysia, Indonesia dan Thailand pada pekan terakhir.
Tidak hanya Thailand, Myanmar juga dikecam dunia karena memperlakukan secara buruk warga Muslim Rohingya dan dianggap sengaja mendorong migrasi besar-besaran warga minoritas itu ke luar negeri.
Pemerintah Malaysia mengatakan, Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Thailand Tanasak Patimapragorn akan bertemu pagi ini di dekat Kuala Lumpur mulai pukul 9 pagi.
Badan pengungsi PBB UNHCR mengaku menerima laporan bahwa paling sedikit 2.000 migran terdampar di lima kapal yang dikuasai para penyelundup manusia di dekat pantai Myanmar-Bangladesh selama lebih dari 40 hari.
Para penyelundup manusia ini menawan orang di dalam kapal-kapal itu dan akan dibebaskan kalau mereka dibayar, kata juru bicara UNHCR.
Kepala UNHCR mendesak Malaysia, Indonesia dan Thailand untuk melancarkan operasi pencarian dan penyelamatan untuk memaksa kapal-kapal itu berlabuh dan menerapkan prosedur untuk menanggapi setiap klaim pengungsi.
Pekan lalu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Departemen Luar Negeri AS menyerukan aksi bersama untuk menolong manusia perahu itu, demikian AFP.
Pewarta : -
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Keluarga bertemu TKI asal Kabupaten Temanggung korban penyiksaan di Malaysia
09 December 2025 8:24 WIB
Keluarga asal Temanggung temui pekerja migran korban penyiksaan majikan di Malaysia
06 December 2025 16:34 WIB
UMS hadiri konferensi internasional di Malaysia perkuat kepemimpinan transformasional
27 November 2025 11:29 WIB
Pemkab Temanggung fasilitasi paspor keluarga TKI korban penyiksaan di Malaysia
26 November 2025 8:32 WIB
UMS perluas kolaborasi internasional melalui nota kesepahaman dengan SEGi University Malaysia
07 November 2025 15:20 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017