Politisi Gerindra nilai Dampak Beredarnya Beras Sintetis Sangat Signifikan
Kamis, 21 Mei 2015 16:32 WIB
"Saya Heri Gunawan, dari Fraksi Partai Partai Gerindra selaku wakil ketua Komisi VI DPR secara resmi meminta kepada pemerintah untuk stop impor beras serta segera mengusut secara tegas dan tuntas atas permasalahan ini," kata dia, di Gedung DPR, Kamis.
Katanya, pemerintah wajib turun ke pasar-pasar untuk mengecek langsung peredaran beras sintetis.
"Selanjutnya, stop impor beras. Impor beras tentu akan menyebabkan melonjaknya harga beras, hal ini juga dapat mengatasi kemungkinan membludaknya peredaran beras sintetis di masyarakat," katanya
Ia menyebutkan, dampak negatif yang diakibatkan beredarnya beras sintetis tentu sangat signifikan, baik bagi pedagang maupun kepada masyarakat.
Misalnya, kata politisi Partai Gerindra itu, menutup toko pedagang penjual beras yang menjual beras plastik. "Padahal sang pedagang mengaku tidak mengetahui tentang jenis beras yang dijualnya," sebut dia.
Selain itu, akibat dari beras sintetis itu adalah penurunan omset para pedagang beras sebesar 30 persen dari biasanya yang terjual sebanyak satu ton lebih perhari.
"Beras sintetis baru bisa diketahui teksturnya jika telah dimasak, sehingga menyebabkan kerugian langsung terhadap masyarakat yang membelinya. ," ujarnya.
Menurut ahli gizi, beras sintetis mengandung bahan zat dioksin yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh bagi yang mengkonsumsinya, seperti gangguan hati, gagal ginjal dan kanker.
"Masyarakat menjadi resah dan takut untuk membeli beras, disebabkan tidak dapat membedakan antara jenis beras asli dan beras plastik. Disini dibutuhkan kepedulian pemerintah secara nyata, atas langkah dan kebijakan serta pengawasan yang sinergis antar instansi guna mengantisipasi rasa resah gelisah di masyarakat," kata dia.
Katanya, pemerintah wajib turun ke pasar-pasar untuk mengecek langsung peredaran beras sintetis.
"Selanjutnya, stop impor beras. Impor beras tentu akan menyebabkan melonjaknya harga beras, hal ini juga dapat mengatasi kemungkinan membludaknya peredaran beras sintetis di masyarakat," katanya
Ia menyebutkan, dampak negatif yang diakibatkan beredarnya beras sintetis tentu sangat signifikan, baik bagi pedagang maupun kepada masyarakat.
Misalnya, kata politisi Partai Gerindra itu, menutup toko pedagang penjual beras yang menjual beras plastik. "Padahal sang pedagang mengaku tidak mengetahui tentang jenis beras yang dijualnya," sebut dia.
Selain itu, akibat dari beras sintetis itu adalah penurunan omset para pedagang beras sebesar 30 persen dari biasanya yang terjual sebanyak satu ton lebih perhari.
"Beras sintetis baru bisa diketahui teksturnya jika telah dimasak, sehingga menyebabkan kerugian langsung terhadap masyarakat yang membelinya. ," ujarnya.
Menurut ahli gizi, beras sintetis mengandung bahan zat dioksin yang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh bagi yang mengkonsumsinya, seperti gangguan hati, gagal ginjal dan kanker.
"Masyarakat menjadi resah dan takut untuk membeli beras, disebabkan tidak dapat membedakan antara jenis beras asli dan beras plastik. Disini dibutuhkan kepedulian pemerintah secara nyata, atas langkah dan kebijakan serta pengawasan yang sinergis antar instansi guna mengantisipasi rasa resah gelisah di masyarakat," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Claudyna Ningrum siapkan pemberdayaan perempuan untuk kesejahteraan keluarga di Semarang
29 July 2024 23:33 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017