Toyota Yakini Hidrogen Mirai akan Sesukses Hybrid Prius
Kamis, 21 Mei 2015 18:32 WIB
FCV Mirai (ANTARA News/ Aditia Maruli)
"Kami yang pertama mengembangkan kendaraan hybrid, yang lain akhirnya mulai mengikuti. Dan untuk kendaraan berbahan bakar hidrogen ini, kami harap juga bisa begitu," kata Technical Service Division Head Dadi Hendriadi kepada ANTARA News pertengahan pekan ini di Jakarta.
Menurut Dadi, Toyota memandang hidrogen merupakan unsur yang paling banyak di dunia sehingga mereka meyakini bahwa nantinya hidrogen akan menjadi bahan bakar utama di dunia.
Selain itu, hidrogen sangat aman, efisien dan ramah lingkungan tanpa menghasilkan emisi karena sisa pembakarannya keluar dalam bentuk air (H20).
Mirai adalah kendaraan teknologi hidrogen pertama yang diproduksi massal oleh Toyota.
FCV (Fuel Cell Vehicle) Mirai diluncurkan pada Desember 2014 dan sampai saat ini baru tersedia di Jepang dan Amerika.
Kemampuan jelajahnya lebih panjang dengan sekali pengisian bahan bakar untuk jarak sekitar 700 km dan kecepatan maksimal lebih dari 170 km/jam. Selain itu, proses pengisian hidrogen pun lebih cepat yakini hanya sekitar 3 menit.
"Sudah dijual bebas di Jepang dan Amerika sejak tahun lalu. Kalau di kedua negara tersebut sudah ada stasiun-stasiun pengisian bahan bakar hidrogen meskipun masih terbatas," jelas Dadi.
Dadi menambahkan, di Jepang, harga untuk bahan bakar hidrogen hampir separuh dari harga bahan bakar minyak.
Mirai ternyata mendapat sambutan positif. Toyota yang awalnya hanya menargetkan penjualan 700 unit sampai Desember 2015, akan meningkatkan produksinya lagi karena banyaknya pesanan.
Mengenai kemungkinan Mirai dijual di Indonesia, Dadi mengemukakan saat ini belum waktunya.
"Kalau (dipasarkan) di Indonesia bahan bakar hidrogennya dari mana?" tutur Dadi.
Menurut Dadi, Toyota memandang hidrogen merupakan unsur yang paling banyak di dunia sehingga mereka meyakini bahwa nantinya hidrogen akan menjadi bahan bakar utama di dunia.
Selain itu, hidrogen sangat aman, efisien dan ramah lingkungan tanpa menghasilkan emisi karena sisa pembakarannya keluar dalam bentuk air (H20).
Mirai adalah kendaraan teknologi hidrogen pertama yang diproduksi massal oleh Toyota.
FCV (Fuel Cell Vehicle) Mirai diluncurkan pada Desember 2014 dan sampai saat ini baru tersedia di Jepang dan Amerika.
Kemampuan jelajahnya lebih panjang dengan sekali pengisian bahan bakar untuk jarak sekitar 700 km dan kecepatan maksimal lebih dari 170 km/jam. Selain itu, proses pengisian hidrogen pun lebih cepat yakini hanya sekitar 3 menit.
"Sudah dijual bebas di Jepang dan Amerika sejak tahun lalu. Kalau di kedua negara tersebut sudah ada stasiun-stasiun pengisian bahan bakar hidrogen meskipun masih terbatas," jelas Dadi.
Dadi menambahkan, di Jepang, harga untuk bahan bakar hidrogen hampir separuh dari harga bahan bakar minyak.
Mirai ternyata mendapat sambutan positif. Toyota yang awalnya hanya menargetkan penjualan 700 unit sampai Desember 2015, akan meningkatkan produksinya lagi karena banyaknya pesanan.
Mengenai kemungkinan Mirai dijual di Indonesia, Dadi mengemukakan saat ini belum waktunya.
"Kalau (dipasarkan) di Indonesia bahan bakar hidrogennya dari mana?" tutur Dadi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Presiden Jokowi yakini investor luar negeri akan segera masuk ke IKN
17 November 2023 8:32 WIB, 2023
Pemkab Batang yakini kawasan industri berdampak positif ekonomi daerah
18 November 2020 6:15 WIB, 2020
Seorang Janda Yakini Seekor Anak Sapi sebagai Penjelmaan Mendiang Suami
20 July 2017 15:09 WIB, 2017
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017