TNI Jangan Terpancing Provokasi OPM yang Menantang Perang Terbuka
Senin, 25 Mei 2015 12:49 WIB
Mahfudz Siddiq (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"TNI harus tetap low profile dengan mengedepankan smart power melalui optimalisasi operasi intelijen bekerja sama dengan institusi lain," katanya di Jakarta, Senin.
Mahfudz menjelaskan dibamiki kawasan yang semakin rentan dalam konflik politik dan militer harus diperhatikan serius oleh pemerintah Indonesia.
Dia menilai gerakan separatis seperti Organisasi Papua Merdeka menginginkan pemerintah Indonesia bereaksi menggunakan hard power.
"Gerakan separatis seperti OPM memang ingin pemerintah bereaksi dengan hard-power karena mereka akan ambil keuntungan banyak," ujarnya.
Politisi PKS itu mengatakan masalah di Papua tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kepentingan aktor-aktor luar negeri. Karena itu dia meminta pemerintah Indonesia dan TNI tidak terpancing provokasi tersebut.
Sebelumnya kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menebarkan ancaman melancarkan perang terbuka terhadap TNI, Polri dan masyarakat non-Papua.
Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati.
Mereka menolak segala bentuk dialog dan menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar.
Menurut dia untuk mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya sudah mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi.
Mahfudz menjelaskan dibamiki kawasan yang semakin rentan dalam konflik politik dan militer harus diperhatikan serius oleh pemerintah Indonesia.
Dia menilai gerakan separatis seperti Organisasi Papua Merdeka menginginkan pemerintah Indonesia bereaksi menggunakan hard power.
"Gerakan separatis seperti OPM memang ingin pemerintah bereaksi dengan hard-power karena mereka akan ambil keuntungan banyak," ujarnya.
Politisi PKS itu mengatakan masalah di Papua tidak akan pernah bisa dipisahkan dari kepentingan aktor-aktor luar negeri. Karena itu dia meminta pemerintah Indonesia dan TNI tidak terpancing provokasi tersebut.
Sebelumnya kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Puron Wenda dan Enden Wanimbo menebarkan ancaman melancarkan perang terbuka terhadap TNI, Polri dan masyarakat non-Papua.
Perang terbuka itu, kata Enden, untuk menyatakan ketegasan bahwa perjuangan Papua Merdeka tetap menjadi harga mati.
Mereka menolak segala bentuk dialog dan menegaskan pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa Papua sudah aman, itu tidak benar.
Menurut dia untuk mendukung aksi perang terbuka, kelompoknya sudah mengumpulkan berbagai senjata dan amunisi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017