"Saya tegaskan bahwa kesalahan dalam pidato itu bukan kesalahan Presiden Jokowi. Saya menilai, kesalahan terletak pada pihak yang membuat konsep pidato, yang tidak menyodorkan data valid," kata TB Hasanuddin dalam rilisnya, Sabtu.

Kesalahan kedua, katanya, terletak pada staf di lingkaran Presiden Jokowi yang juga tidak melakukan koreksi ulang dan mengecek-ulang terhadap naskah pidato yang disiapkan.

"Lebih-lebih lagi, naskah pidato itu diserahkan kepada Presiden Jokowi secara mendadak, saat mau naik ke mimbar. Naskah itu langsung diserahkan staf kepada ajudan, dan lalu ajudan menyerahkannya kepada Jokowi , sehingga Presiden juga tidak punya kesempatan untuk mengoreksi. Begitu naik ke mimbar, langsung membacakannya," ujar mantan Sekretaris Militer saat Megawati Soekarnoputri menjadi presiden RI.

Hasanuddin mengatakan staf yang mengelilingi Jokowi tidak profesional serta pantas diragukan.

"Lebih-lebih memang, banyak staf di lingkaran Jokowi tak punya pengalaman. Kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi, presiden sering diberi data sampah oleh stafnya seperti misalnya soal utang kepada IMF yang kemudian harus dikoreksi Menkeu," ujarnya.