Erwin Rijanto Resmi Jabat Deputi Gubernur BI
Rabu, 17 Juni 2015 15:19 WIB
Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto (kiri), Hendy Sulistiowati (tengah) dan Dody Budi Waluyo (kanan) berbicang di sela uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta. Erwin akhirnya terpilih sebagai depu
"Berdasarkan Surat Keputursan Presiden Republik Indonesia Nomor 39/P Tahun 2015, Erwin Rijanto ditetapkan sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia," kata Ketua Mahkamah Agung Muhammad Hatta Ali dalam acara pengucapan sumpah jabatan itu.
Erwin Rijanto menggantikan Halim Alamsyah yang mengakhiri masa jabatannya pada Juni 2015.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI itu menduduki posisi Deputi Gubernur BI terhitung sejak 17 Juni 2015 hingga lima tahun ke depan.
Sebelumnya, Erwin Rijanto telah dipilih oleh Komisi XI DPR RI melalui mekanisme pemungutan suara (voting) pada 20 April 2015.
Peraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1983 itu menyisihkan dua kandidat lainnya, yaitu Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati dengan perolehan 42 suara.
Pria kelahiran Yogyakarta 18 Agustus 1958 itu juga mendapat gelar S2 dari University of Illinois, Amerika Serikat.
Setelah menjadi Staf Urusan Pengawasan Bank Devisa selama tujuh tahun, pada 1992 Erwin naik jabatan menjadi Kepala Seksi Urusan Pengawasan Bank Bukan Devisa.
Pada 1996, ia kemudian menjadi Deputi Kepala Bagian Departemen Luar Negeri lalu menjadi Pemeriksa Bank Eksekutif Urusan Pemeriksaan Bank, yang disusul dengan posisi Analis Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank dari 1999 hingga 2001.
Erwin lalu menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Biro Gubernur sampai 2004, kemudian menjadi Deputi Kepala Biro Gubernur. Pada 2005-2006, Erwin adalah Peneliti Utama Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank.
Kemudian menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 hingga menjadi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 pada 2008
Pada 2010, Erwin menjabat sebagai Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura. Dari 2013 hingga saat ini, Erwin menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial.
Selanjutnya di 2015, ia juga menghadiri FSB Standing Committee on Supervisory and Regulatory Cooperation (SRC) Meeting di New York, Amerika Serikat.
Erwin Rijanto menggantikan Halim Alamsyah yang mengakhiri masa jabatannya pada Juni 2015.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial BI itu menduduki posisi Deputi Gubernur BI terhitung sejak 17 Juni 2015 hingga lima tahun ke depan.
Sebelumnya, Erwin Rijanto telah dipilih oleh Komisi XI DPR RI melalui mekanisme pemungutan suara (voting) pada 20 April 2015.
Peraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 1983 itu menyisihkan dua kandidat lainnya, yaitu Dody Budi Waluyo dan Hendy Sulistiowati dengan perolehan 42 suara.
Pria kelahiran Yogyakarta 18 Agustus 1958 itu juga mendapat gelar S2 dari University of Illinois, Amerika Serikat.
Setelah menjadi Staf Urusan Pengawasan Bank Devisa selama tujuh tahun, pada 1992 Erwin naik jabatan menjadi Kepala Seksi Urusan Pengawasan Bank Bukan Devisa.
Pada 1996, ia kemudian menjadi Deputi Kepala Bagian Departemen Luar Negeri lalu menjadi Pemeriksa Bank Eksekutif Urusan Pemeriksaan Bank, yang disusul dengan posisi Analis Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank dari 1999 hingga 2001.
Erwin lalu menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Biro Gubernur sampai 2004, kemudian menjadi Deputi Kepala Biro Gubernur. Pada 2005-2006, Erwin adalah Peneliti Utama Departemen Penelitian dan Pengaturan Bank.
Kemudian menjabat sebagai Deputi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 hingga menjadi Direktur Departemen Pengawasan Bank 3 pada 2008
Pada 2010, Erwin menjabat sebagai Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura. Dari 2013 hingga saat ini, Erwin menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Makroprudensial.
Selanjutnya di 2015, ia juga menghadiri FSB Standing Committee on Supervisory and Regulatory Cooperation (SRC) Meeting di New York, Amerika Serikat.
Pewarta : Agita Tarigan
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
BI optimistis penghentian produk dari China tidak pengaruhi inflasi
06 February 2020 18:49 WIB, 2020