Al Azhar Kecam Tiongkok karena Larang Puasa di Xinjiang
Jumat, 19 Juni 2015 22:28 WIB
Warga muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Tiongkok melarang pegawai negeri sipil, pelajar dan guru di Xinjiang menjalankan puasa selama Ramadhan mulai Kamis dan memerintahkan restoran-restoran untuk tetap buka.
"Al-Azhar dan imam besar Ahmed al-Tayeb, mengutuk larangan pemerintah Tiongkok terhadap umat muslim untuk menjalankan puasa dan menunaikan ritual-ritual keagamaan mereka selama Ramadhan di Xinjiang," kata Al-Azhar seperti dikutip AFP.
"Al-Azhar menolak segala bentuk penindasan yang diterapkan kepada muslim Uighur di Tiongkok yang mempengaruhi hak beragama mereka dan kebebasan pribadi mereka," kata lembaga muslim terkemuka itu seraya menuntut komunitas internasional, PBB dan kelompok-kelompok HAM mengakhiri pelanggaran ini.
Selama bertahun-tahun pemerintah Tiongkok yang atheis komunis membatasi praktik beribadah di Xinjiang yang kebanyakan dihuni warga minoritas muslim Uighur.
Tiongkok beralasan menghadapi ancaman teroris di Xinjiang yang dikambinghitamkan kepada "ekstremisme keagamaan."
Para pembela hak-hak sipil warga Uighur mengungkapkan pembatasan yang dilakukan Tiongkok di Xinjiang ini telah meningkatkan ketegangan etnis di sana sehingga terjadi bentrok yang menewaskan ratusan orang dalam beberapa hari terakhir, demikian AFP.
"Al-Azhar dan imam besar Ahmed al-Tayeb, mengutuk larangan pemerintah Tiongkok terhadap umat muslim untuk menjalankan puasa dan menunaikan ritual-ritual keagamaan mereka selama Ramadhan di Xinjiang," kata Al-Azhar seperti dikutip AFP.
"Al-Azhar menolak segala bentuk penindasan yang diterapkan kepada muslim Uighur di Tiongkok yang mempengaruhi hak beragama mereka dan kebebasan pribadi mereka," kata lembaga muslim terkemuka itu seraya menuntut komunitas internasional, PBB dan kelompok-kelompok HAM mengakhiri pelanggaran ini.
Selama bertahun-tahun pemerintah Tiongkok yang atheis komunis membatasi praktik beribadah di Xinjiang yang kebanyakan dihuni warga minoritas muslim Uighur.
Tiongkok beralasan menghadapi ancaman teroris di Xinjiang yang dikambinghitamkan kepada "ekstremisme keagamaan."
Para pembela hak-hak sipil warga Uighur mengungkapkan pembatasan yang dilakukan Tiongkok di Xinjiang ini telah meningkatkan ketegangan etnis di sana sehingga terjadi bentrok yang menewaskan ratusan orang dalam beberapa hari terakhir, demikian AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Haris Azhar penuhi panggilan polisi terkait laporan Luhut B. Panjaitan
22 November 2021 14:32 WIB, 2021
Luhut ingatkan kebebasan berekspresi jangan bikin orang lain susah
27 September 2021 11:22 WIB, 2021
Luhut selesai sampaikan klarifikasi soal laporan terhadap aktivis Haris Azhar
27 September 2021 11:17 WIB, 2021
YPI Al Azhar komitmen tekankan adab hingga kemampuan agama kepada siswa
12 July 2021 18:40 WIB, 2021
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017