"Hingga kini yang terdaftar untuk dievakuasi ke Pekanbaru ada 18 orang," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Kol Pen. Khairul Lubis kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.

Ia mengatakan bahwa posko sudah didirikan untuk mengurus kedatangan dan pelaporan korban kecelakaan di Lanud Pekanbaru.

Ia mengatakan 10 personel Batalyon 462 Paskhas TNI Angkatan Udara termasuk diantara korban kecelakaan pesawat tersebut.

Kelompok anggota yang menuju Tanjung Pinang itu dipimpin oleh prajurit senior Sertu Irianto Sili. Korban lainnya adalah Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Endria W, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, dan Pratu Ardian Wibowo.

Khairul Lubis mengatakan tidak semua jenazah personel Paskhas itu dievakuasi ke Pekanbaru.

"Hanya tiga orang yang akan dimakamkan ke Pekanbaru, satu lagi langsung dibawa ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kemudian satu personel lainnya diterbangkan ke Lanud Iswahjudi Madiun, satu lagi ke Biak (Papua), dan empat orang ke Lanud Adisucipto Yogyakarta," katanya.

Ia mengatakan dari 18 korban yang dievakuasi ke Pekanbaru, ada keluarga Serda Ainul Abidin (30). Anggota Kodim Natuna itu menumpang pesawat Hercules bersama isterinya Tri Astuti Indah Sari (30) dan dua anaknya, Rizky Putri Ramadhani (11) dan Muhammad Arif Wicaksono (7).

Menurut dia, pesawat itu juga membawa warga sipil namun dia belum bisa memastikan nama-nama dan jumlahnya.

Warga yang menumpang pesawat TNI, menurut dia, beberapa di antaranya merupakan keluarga anggota TNI.

"Ada juga yang menggunakan surat rekomendasi dari paguyuban daerah tertentu untuk bisa ikut naik Hercules," katanya.