Sutiyoso Janji Memoderernisasi Peralatan BIN
Rabu, 8 Juli 2015 15:40 WIB
Dokumentasi Sutiyoso saat mengangkat tangan sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/6). Sutiyoso menjanjikan akan membangun institusi BIN yang tangguh dan profesional yang mampu menyediakan intelijen
"Kita harus memiliki alat yang super canggih. Seperti apa, tentu ini masalah teknis yang nggak bisa saya jelaskan," kata Sutiyoso usai dilantik Presiden Joko Widodo, di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Sutiyoso menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Marciano Norman yang usianya belasan tahun lebih muda.
Sutiyoso juga ketua umum DPP PKPI, salah satu partai politik pendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014 lalu. Dia tidak masuk dalam Kabinet Kerja namun akhirnya mendapat tempat di BIN.
Sutiyoso mengungkapkan, modernisasi peralatan BIN ini akan didatangkan dari berbagai beberapa negara yang memiliki alat canggih untuk menunjang kinerja intelijen.
"Saya akan datangkan dari berbagai referensi. Nanti akan kita lihat yang dimiliki negara-negara besar seperti Rusia, Amerika, apa yang mereka miliki, karena di dalam intelijen itu khan mempunyai komunitas internasional juga," katanya.
Namun, lanjutnya, modernisasi peralatan intelijen ini juga melihat kemampuan negara sehingga akan dilakukan secara bertahap.
Sutiyoso mengatakan, dirinya akan membangun intelijen yang tangguh dan profesional. Ke depan akan banyak sekali pekerjaan yang menghadang.
Dia berjanji akan melakukan perbaikan struktur organisasi BIN dengan meningkatkan sumber daya manusia maupun perlengkapan yang dimiliki.
Sutiyoso mengatakan, modernisasi perlengkapan BIN ini juga untuk mengantisipasi masalah radikalisme dan terorisme yang merupakan ancaman nyata bangsa ini.
"Salah satunya itu yang perlu kita waspadai adalah radikalisme, juga terorisme, karena mereka bisa melakukan doktrin lewat duni maya," ungkapnya.
Sutiyoso mengatakan, BIN harus memiliki alat canggih untuk menangkal doktrin radikalisme dan terorisme melalui pengguna internet maupun teknologi komunikasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan, pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber, sehingga ke depan BIN akan lebih terbuka.
"Artinya, akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi apa saja, berpartisipasi yang ada kaitannya dengan keamanan negara," katanya.
Sutiyoso menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Marciano Norman yang usianya belasan tahun lebih muda.
Sutiyoso juga ketua umum DPP PKPI, salah satu partai politik pendukung Jokowi dalam Pemilu Presiden 2014 lalu. Dia tidak masuk dalam Kabinet Kerja namun akhirnya mendapat tempat di BIN.
Sutiyoso mengungkapkan, modernisasi peralatan BIN ini akan didatangkan dari berbagai beberapa negara yang memiliki alat canggih untuk menunjang kinerja intelijen.
"Saya akan datangkan dari berbagai referensi. Nanti akan kita lihat yang dimiliki negara-negara besar seperti Rusia, Amerika, apa yang mereka miliki, karena di dalam intelijen itu khan mempunyai komunitas internasional juga," katanya.
Namun, lanjutnya, modernisasi peralatan intelijen ini juga melihat kemampuan negara sehingga akan dilakukan secara bertahap.
Sutiyoso mengatakan, dirinya akan membangun intelijen yang tangguh dan profesional. Ke depan akan banyak sekali pekerjaan yang menghadang.
Dia berjanji akan melakukan perbaikan struktur organisasi BIN dengan meningkatkan sumber daya manusia maupun perlengkapan yang dimiliki.
Sutiyoso mengatakan, modernisasi perlengkapan BIN ini juga untuk mengantisipasi masalah radikalisme dan terorisme yang merupakan ancaman nyata bangsa ini.
"Salah satunya itu yang perlu kita waspadai adalah radikalisme, juga terorisme, karena mereka bisa melakukan doktrin lewat duni maya," ungkapnya.
Sutiyoso mengatakan, BIN harus memiliki alat canggih untuk menangkal doktrin radikalisme dan terorisme melalui pengguna internet maupun teknologi komunikasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan, pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber, sehingga ke depan BIN akan lebih terbuka.
"Artinya, akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi apa saja, berpartisipasi yang ada kaitannya dengan keamanan negara," katanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pilkada Kota Semarang, Agustina-Iswar janji perluas layanan transportasi publik
02 November 2024 5:33 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017