Kerry Beri Penghormatan Kepada Almarhum Pangeran Saud al-Faisal
Jumat, 10 Juli 2015 16:20 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry. (REUTERS/Eric Vidal)
Pangeran Saud adalah salah satu anggota penguasa tertinggi di Arab Saudi, yang pernah menjabat menteri luar negeri terlama di dunia. Ia meninggal pada Kamis.
Selama empat dasawarsa, ia mengalami berbagai gejolak diplomasi di negara kaya minyak itu.
"Ia pria dengan pengalaman luas, pribadi hangat, mempunyai martabat dan wawasan tajam dalam melayani negaranya dengan setia dan baik," kata Kerry dalam pernyataan.
Menurut Kerry, dalam masa jabatannya yang panjang dan telah bekerja sama dengan 13 menteri luar negeri AS, menandakan cara pandangnya yang univeral.
"Saya pribadi sangat mengagumi dia, menghargai persahabatan, dan menghargai nasihat dia yang bijaksana. Warisannya sebagai negarawan dan diplomat tidak akan dilupakan," kata Kerry.
Pernyataan dari Istana Kerajaan Arab Saudi menyatakan, Pangeran Saud yang lahir pada 1940, meninggal di Amerika Serikat.
Selama empat dasawarsa, ia mengalami berbagai gejolak diplomasi di negara kaya minyak itu.
"Ia pria dengan pengalaman luas, pribadi hangat, mempunyai martabat dan wawasan tajam dalam melayani negaranya dengan setia dan baik," kata Kerry dalam pernyataan.
Menurut Kerry, dalam masa jabatannya yang panjang dan telah bekerja sama dengan 13 menteri luar negeri AS, menandakan cara pandangnya yang univeral.
"Saya pribadi sangat mengagumi dia, menghargai persahabatan, dan menghargai nasihat dia yang bijaksana. Warisannya sebagai negarawan dan diplomat tidak akan dilupakan," kata Kerry.
Pernyataan dari Istana Kerajaan Arab Saudi menyatakan, Pangeran Saud yang lahir pada 1940, meninggal di Amerika Serikat.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan Jateng-DIY sama KPU beri santunan petugas KPPS yang wafat
06 December 2024 21:52 WIB
"World Athletics Label" pacu Bank Jateng BorMar 2024 beri rasa aman pelari
26 November 2024 17:13 WIB
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017