Amalkan Toleransi, Kata Din Syamsuddin
Jumat, 17 Juli 2015 10:30 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"Wawasan ini merupakan kristalisasi nilai-nilai Islam sebagai jalan tengah atau moderasi", kata Din dalam khutbahnya yang disampaikan seusai shalat Id di Alun-alun Utara Kota Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, prinsip jalan tengah atau moderasi dan toleransi merupakan watak Islam yang perlu dikedepankan dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Karena kita ditakdirkan berada dalam latar dan suasana kemajemukan, baik atas dasar agama suku, bahasa, dan budaya, maupun paham keagamaan dan organisasi kemasyarakatan," kata dia.
Sementara itu, sebagai "umat tengahan", kata dia, umat Islam diserukan untuk memberi kesaksian kepada dunia, yaitu dengan menampilkan bukti kemajuan, kebudayaan dan peradaban.
"Islam Jalan Tengah seperti itu mungkin bisa menjadi solusi bagi Indonesia menuju kebangkitan, kemajuan dan keunggulan," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, jalan tengah dalam konteks itu pada gilirannya perlu mengkristal menjadi watak bangsa yang merdeka.
Adapun watak bangsa merdeka yang perlu dimiliki, di antaranya yakni merdeka dari kebiasaan mementingkan diri sendiri atau kelompok dengan mengedepankan kepentingan publik dan kepentingan bangsa yang lebih luas.
Selanjutnya, kata Din, merdeka dari tirani perasaan benar sendiri serta menjadi anak bangsa yang toleran dan menghargai perbedaan.
"Serta merdeka dari kebiasaan korupsi dan mulai bekerja membangun prestasi dan menuai karya dari hasil keringat sendiri," kata ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Selanjutnya, Ia mengatakan, pada era modern dan global dewasa ini, setiap muslim juga dituntut untuk mampu menampilkan komitmen ketauhidan dan kehanifan, yakni berpegang teguh pada nilai agama dan bersikap kosekuen serta konsisten dalam menjalankannya.
"Tentu dengan tidak mengabaikan nilai-nilai positif dari kemajuan zaman karena Islam adalah agama kemajuan dan mendorong pemeluknya untuk berkehidupan yang berkemajuan," kata Din.
Menurut dia, prinsip jalan tengah atau moderasi dan toleransi merupakan watak Islam yang perlu dikedepankan dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Karena kita ditakdirkan berada dalam latar dan suasana kemajemukan, baik atas dasar agama suku, bahasa, dan budaya, maupun paham keagamaan dan organisasi kemasyarakatan," kata dia.
Sementara itu, sebagai "umat tengahan", kata dia, umat Islam diserukan untuk memberi kesaksian kepada dunia, yaitu dengan menampilkan bukti kemajuan, kebudayaan dan peradaban.
"Islam Jalan Tengah seperti itu mungkin bisa menjadi solusi bagi Indonesia menuju kebangkitan, kemajuan dan keunggulan," kata dia.
Selanjutnya, kata dia, jalan tengah dalam konteks itu pada gilirannya perlu mengkristal menjadi watak bangsa yang merdeka.
Adapun watak bangsa merdeka yang perlu dimiliki, di antaranya yakni merdeka dari kebiasaan mementingkan diri sendiri atau kelompok dengan mengedepankan kepentingan publik dan kepentingan bangsa yang lebih luas.
Selanjutnya, kata Din, merdeka dari tirani perasaan benar sendiri serta menjadi anak bangsa yang toleran dan menghargai perbedaan.
"Serta merdeka dari kebiasaan korupsi dan mulai bekerja membangun prestasi dan menuai karya dari hasil keringat sendiri," kata ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Selanjutnya, Ia mengatakan, pada era modern dan global dewasa ini, setiap muslim juga dituntut untuk mampu menampilkan komitmen ketauhidan dan kehanifan, yakni berpegang teguh pada nilai agama dan bersikap kosekuen serta konsisten dalam menjalankannya.
"Tentu dengan tidak mengabaikan nilai-nilai positif dari kemajuan zaman karena Islam adalah agama kemajuan dan mendorong pemeluknya untuk berkehidupan yang berkemajuan," kata Din.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017