Wali Kota Semarang: Ramadhan momentum perkuat toleransi masyarakat
Sabtu, 9 Maret 2024 08:32 WIB
"Mungkin ada perbedaan dimulainya bulan Ramadhan, tetapi ini semuanya adalah sama nawaitu (niat, red.) beribadah," kata Ita, sapaan akrab Hevearita, di sela kirab budaya Genuk, di Semarang, Jumat.
Menurut dia, masyarakat harus saling menghormati satu sama lain, termasuk mengenai kemungkinan adanya perbedaan penentuan hari pertama puasa Ramadhan, sebab semuanya sama-sama bertujuan untuk ibadah.
Justru, kata dia, dengan adanya perbedaan itu semakin memperkuat toleransi yang selama ini sudah baik, dan berharap seluruh masyarakat bisa menjaga kedamaian dan ketenteraman selama Ramadhan.
"Semoga Ramadhan ini bisa diberi kelancaran dan dengan semangat ibadah, insya Allah Ramadhan akan lancar dan kita bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dengan gembira," katanya.
Ita juga mengapresiasi pelaksanaan kirab budaya yang diinisiasi oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Genuk dalam menyambut bulan Ramadhan dengan meriah dan menghibur.
Ia berharap kegiatan atau tradisi masyarakat seperti itu bisa terus berlanjut agar budaya dan kearifan lokal warga Kota Semarang, khususnya di Kecamatan Genuk bisa terus terjaga.
Sementara itu, Camat Genuk Suroto memastikan setiap tahun bakal rutin menggelar kegiatan serupa agar apa yang menjadi tujuan dan kebutuhan masyarakat, khususnya terkait kebudayaan bisa terus berlanjut.
Kirab budaya menyambut Ramadhan itu, kata dia, melibatkan kalangan pelajar di Kecamatan Genuk dan organisasi kemasyarakatan yang disambut antusias oleh masyarakat dan dihadiri oleh ribuan warga.
"Dengan dilakukannya kegiatan ini, harapannya masyarakat bisa guyub, rukun dalam menyambut Ramadhan. Kemudian, toleransi antarumat beragama juga terjaga, sehingga masyarakat yang menjalankan puasa di bulan suci ini bisa lebih nyaman dan aman," katanya.
Baca juga: KAI Semarang siapkan 81.730 tiket untuk libur Nyepi dan awal Ramadhan
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024