SMRC : Figur Moeldoko Ideal Memimpin Kemonko Polhukam
Jumat, 24 Juli 2015 11:49 WIB
Jenderal TNI Moeldoko (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
"Kalau memang kinerja Menko Tedjo layak diganti, ada beberapa kandidat yang layak untuk menggantikannya. Figur Moeldoko sungguh ideal memimpin Kemenko Polhukam," kata Djayadi di Jakarta, Kamis.
Apalagi, lanjut dia, Moeldoko baru saja pensiun sebagai panglima TNI dan tenaganya masih dibutuhkan.
"Moeldoko orangnya bagus, kinerjanya tak buruk dan punya prestasi. Selama jadi panglima TNI, dia bisa bekerja sama dengan presiden," katanya.
Berdasarkan hasil survei terhadap kinerja Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK pada awal Juli 2015 lalu, kinerja Kementerian Politik Hukum dan Keamanan yang dipimpin Tedjo Edhy Purdijatno mendapat nilai rendah. Tedjo hanya mendapat nilai 9,9 persen kepuasan responden. Adapun, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Susi Pudjiastuti mendapat rapor terbaik.
Ia menilai, persepsi kinerja rendah Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno disebabkan beberapa faktor, di antaranya Tedjo sering menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Beberapa pernyataannya, termasuk yang menyebut pendukung KPK sebagai orang tidak jelas membuatnya mendapat banyak kritik. Belum lagi, kemampuannya dalam mengoordinasikan anak buahnya sangat diragukan.
Hal itu, kata Djayadi, lantaran Menkumham Yasonna Laoly yang berada di bawah koordinasinya sering membuat gaduh politik, di antaranya soal surat keputusan pengesahan pengurus PPP dan Partai Golkar.
Dosen Universitas Paramadina tersebut mengharapkan, Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja anak buahnya. Apalagi, Presiden Jokowi sudah mendapat laporan kinerja enam bulanan yang dibuat Kepala Staf Kepresidenen Luhut Panjaitan.
Djayadi memprediksi reshuffle tidak akan dilakukan setelah Lebaran, tapi pada Oktober nanti.
"Ini dilakukan Jokowi untuk punya alasan yang kuat dari segi waktu untuk me-reshuffle menterinya ketika masa kerjanya setahun," demikian Djayadi.
Apalagi, lanjut dia, Moeldoko baru saja pensiun sebagai panglima TNI dan tenaganya masih dibutuhkan.
"Moeldoko orangnya bagus, kinerjanya tak buruk dan punya prestasi. Selama jadi panglima TNI, dia bisa bekerja sama dengan presiden," katanya.
Berdasarkan hasil survei terhadap kinerja Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK pada awal Juli 2015 lalu, kinerja Kementerian Politik Hukum dan Keamanan yang dipimpin Tedjo Edhy Purdijatno mendapat nilai rendah. Tedjo hanya mendapat nilai 9,9 persen kepuasan responden. Adapun, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dipimpin Susi Pudjiastuti mendapat rapor terbaik.
Ia menilai, persepsi kinerja rendah Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno disebabkan beberapa faktor, di antaranya Tedjo sering menimbulkan kontroversi di masyarakat.
Beberapa pernyataannya, termasuk yang menyebut pendukung KPK sebagai orang tidak jelas membuatnya mendapat banyak kritik. Belum lagi, kemampuannya dalam mengoordinasikan anak buahnya sangat diragukan.
Hal itu, kata Djayadi, lantaran Menkumham Yasonna Laoly yang berada di bawah koordinasinya sering membuat gaduh politik, di antaranya soal surat keputusan pengesahan pengurus PPP dan Partai Golkar.
Dosen Universitas Paramadina tersebut mengharapkan, Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja anak buahnya. Apalagi, Presiden Jokowi sudah mendapat laporan kinerja enam bulanan yang dibuat Kepala Staf Kepresidenen Luhut Panjaitan.
Djayadi memprediksi reshuffle tidak akan dilakukan setelah Lebaran, tapi pada Oktober nanti.
"Ini dilakukan Jokowi untuk punya alasan yang kuat dari segi waktu untuk me-reshuffle menterinya ketika masa kerjanya setahun," demikian Djayadi.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pasal larangan berbisnis di UU TNI 2004 dihapus atau tidak, ini jawaban Menkopolhukam
17 July 2024 12:05 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017