Mendikbud: MOS Bukan Ajang Perpeloncoan, Tapi Mengenalkan Aktivitas Sekolah
Rabu, 29 Juli 2015 10:36 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan "tos" dengan anak pramuka di Kota Magelang, Jawa Tengah (ANTARA FOTO/Hari Atmoko)
"Masa orientasi bertujuan mengenalkan aktivitas sekolah kepada siswa baru, bukan malah tindakan tindakan penyalahgunaan wewenang," ujar Anies saat sidak di SMKN 4 Tangerang, Banten, Rabu.
Tindakan yang mengarah ke perpeloncoan saat masa orientasi dinilai Anies bisa membuat siswa baru melakukan tindakan serupa pada masa yang mendatang.
Pada saat sidak itu, Anies meminta siswa baru melepaskan atribut aneh yang dikenakan mereka.
Sejumlah siswa baru di sekolah itu mengenakan tas karung goni, tali sepatu dari rafia, pita rambut warna-warnai, kaos kaki warna-warni hingga papan nama dari kardus.
Mendikbud juga meminta sekolah tidak membiarkan siswa baru mengenakan atribut aneh-aneh dan menilai masa orientasi yang di sekolah-sekolah lebih banyak mencerminkan pembodohan.
"Penyebab terjadinya kejahatan karena penyalahgunaan wewenang, bukan karena banyaknya kesempatan, tetapi karena diam dan mendiamkan," tegas Mendikbud.
Anies meminta segala bentuk praktik penyimpangan saat MOS dilaporkan, tapi dia menyayangkan banyak orang tua dan siswa korban kekerasan yang diam dan mendiamkan.
"Jadi harus dihentikan dan harus dilaporkan. Silakan laporkan kekerasan melalui laman www.mopd.kemdikbud.go.id," kata dia.
Dia menegaskan MOS harus diisi dengan hal-hal yang mendidik, bukan dengan praktik-praktik menyimpang.
"Kami akan mengawasi praktik MOS yang terjadi di sekolah," tandas Anies.
Tindakan yang mengarah ke perpeloncoan saat masa orientasi dinilai Anies bisa membuat siswa baru melakukan tindakan serupa pada masa yang mendatang.
Pada saat sidak itu, Anies meminta siswa baru melepaskan atribut aneh yang dikenakan mereka.
Sejumlah siswa baru di sekolah itu mengenakan tas karung goni, tali sepatu dari rafia, pita rambut warna-warnai, kaos kaki warna-warni hingga papan nama dari kardus.
Mendikbud juga meminta sekolah tidak membiarkan siswa baru mengenakan atribut aneh-aneh dan menilai masa orientasi yang di sekolah-sekolah lebih banyak mencerminkan pembodohan.
"Penyebab terjadinya kejahatan karena penyalahgunaan wewenang, bukan karena banyaknya kesempatan, tetapi karena diam dan mendiamkan," tegas Mendikbud.
Anies meminta segala bentuk praktik penyimpangan saat MOS dilaporkan, tapi dia menyayangkan banyak orang tua dan siswa korban kekerasan yang diam dan mendiamkan.
"Jadi harus dihentikan dan harus dilaporkan. Silakan laporkan kekerasan melalui laman www.mopd.kemdikbud.go.id," kata dia.
Dia menegaskan MOS harus diisi dengan hal-hal yang mendidik, bukan dengan praktik-praktik menyimpang.
"Kami akan mengawasi praktik MOS yang terjadi di sekolah," tandas Anies.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Menristekdikti: Program "Sarjana masuk desa" Berikan Inovasi Pertanian dan Peternakan
31 January 2017 15:33 WIB, 2017
Pagelaran Wayang Kulit, PDIP Ingin Masyarakat Jakarta Junjung Tinggi Kebhinekaan
29 January 2017 7:05 WIB, 2017
Presiden ingin Sekolah Wajibkan Murid ikut Kegiatan Luar dalam Ekstrakulikuler
26 January 2017 12:50 WIB, 2017
Presiden: Kartu Indonesia Pintar yang akan Dibagikan pada 2017 Sebanyak 19 Juta
26 January 2017 12:02 WIB, 2017
Kemendikbud tidak hanya Menghabiskan Uang, tetapi bisa Menghasilkan Uang, Kata Muhajir
24 January 2017 11:23 WIB, 2017
Mendikbud: Pengalihan Penyelenggaraan SMA/SMK ke Provinsi Diperbaiki
17 January 2017 14:52 WIB, 2017
Nilai-Nilai Kebhinekaan perlu Dipelihara dan Dikembangkan seluruh Lembaga Pendidikan
17 January 2017 12:11 WIB, 2017
Menhub Ingin Pilot lulusan sarjana menambah Kedewasaan dan Wawasan Luas
13 January 2017 18:05 WIB, 2017