Presiden Sentil Bambang Soesatyo di Rakernas Soksi
Minggu, 9 Agustus 2015 7:35 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
"Tadi pas pelantikan ke atas, yang naik kan banyak sekali. Yang saya ingat cuma satu, Pak Bambang Soesatyo. Saya ngak tahu Pak Bambang kalau kritik saya kok pedes banget," kata Presiden dalam sambutannya di depan Kader SOKSI di Balai Kartini Jakarta, Jumat.
Namun Presiden mengaku tidak merasa tersinggung dengan kritikan Bambang Soesatyo tersebut.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa kritikan yang dialamatkan ke dirinya itu bukan merupakan penghinaan terhadap presiden.
"Mas Bambang nggak usah takut, itu ngak masuk ke penghinaan presiden. Tadi disampaikan soal penghinaan Presiden oleh Kang Akom (Ade Komarudin) nggak masuk itu (penghinaan). Jadi diteruskan saja nggak masalah karena kritik itu tanda perhatian dan tanda cinta," katanya.
Ketua Umum SOKSI Ade Komarudin (Akom) mengatakan telah memerintahkan kadernya yang duduk di DPR RI untuk mengkaji dan merumuskan mengenai pasal penghinaan presiden.
"Jangankan presiden, rakyat kecil pun tidak boleh dihina," kata Akom saat pidato politiknya di Rakernas SOKSI.
Dia mengatakan pihaknya berharap bisa merumuskan batasan mana yang dikategorikan menghina atau tidak menghina dan tetap mengatur kebebasan berpendapat.
Akom juga menegaskan bahwa pembahasan pasal penghinaan presiden tersebut dihindarkan dari "pasal karet".
Namun Presiden mengaku tidak merasa tersinggung dengan kritikan Bambang Soesatyo tersebut.
Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa kritikan yang dialamatkan ke dirinya itu bukan merupakan penghinaan terhadap presiden.
"Mas Bambang nggak usah takut, itu ngak masuk ke penghinaan presiden. Tadi disampaikan soal penghinaan Presiden oleh Kang Akom (Ade Komarudin) nggak masuk itu (penghinaan). Jadi diteruskan saja nggak masalah karena kritik itu tanda perhatian dan tanda cinta," katanya.
Ketua Umum SOKSI Ade Komarudin (Akom) mengatakan telah memerintahkan kadernya yang duduk di DPR RI untuk mengkaji dan merumuskan mengenai pasal penghinaan presiden.
"Jangankan presiden, rakyat kecil pun tidak boleh dihina," kata Akom saat pidato politiknya di Rakernas SOKSI.
Dia mengatakan pihaknya berharap bisa merumuskan batasan mana yang dikategorikan menghina atau tidak menghina dan tetap mengatur kebebasan berpendapat.
Akom juga menegaskan bahwa pembahasan pasal penghinaan presiden tersebut dihindarkan dari "pasal karet".
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017