Firman Subagyo: Rizal Ramli Menyadari Posisinya sebagai Menteri bukan Pengamat
Rabu, 19 Agustus 2015 15:14 WIB
"Menteri Rizal Ramli ini sudah salah kaprah. Sebaiknya dia menyadari posisinya sebagai menteri yang secara kolektif bertanggung jawab terhadap kinerjanya kepada Presiden dan wakilnya karena Pilpres dipilih langsung secara paket. Bukan memposisikan seperti oposan atau LSM yang menantang debat dengan Wapres. Itu tidak ada dalam budaya dan etika orang Indonesia," kata anggota FPG DPR RI Firman Subagyo di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Firman terkait pernyataan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang menantang Wapres JK untuk berdebat soal target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Megawatt.
Menurut Firman, Rizal harus berkonsentrasi di bidangnya, yakni kemaritiman.
Firman mengingatkan Presiden Joko Widodo memilih dan menunjuk Rizal Ramli dengan harapan bisa lebih baik kinerja Menko Kemaritiman tersebut.
"Jangan justru lebih jeblok dari menteri sebelumnya. Dan dia jangan mimpi dirinya sebagai Menko Perekonomian ?," kata Firman.
Menurut Firman hal semacam ini hanya akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan dan kontroversi yang justru akan semakin memperburuk suasana di pemerintahan Jokowi-JK.
"Lebih baik Rizal Ramli menjiwai apa yang dimaksudkan dengan Kabinet Kerja. Harusnya kerja, kerja dan kerja justru jangan jadi pengamat," katanya.
Firman menantang Rizal untuk memikirkan bagaimana nelayan yang tidak bisa melaut. Bagaimana bisa menangkap mafia perikanan dan memenjarakan pencuri ikan.
"Jangan hanya kapal-kapalnya saja yang dibakar tanpa ada satu pun aktornya di gelandang ke meja hijau," kata Firman.
Firman berharap para menteri menyadari hal ini sedikit bicara tetapi banyak bekerja bukan sebaliknya banyak bicara karena tidak bisa bekerja.
"Kalau mau mengomentari kinerja pemerintah, sebaiknya ke luar menjadi pengamat atau LSM saja," kata Firman.
Hal tersebut disampaikan Firman terkait pernyataan Menko Kemaritiman Rizal Ramli yang menantang Wapres JK untuk berdebat soal target pembangunan pembangkit listrik 35 ribu Megawatt.
Menurut Firman, Rizal harus berkonsentrasi di bidangnya, yakni kemaritiman.
Firman mengingatkan Presiden Joko Widodo memilih dan menunjuk Rizal Ramli dengan harapan bisa lebih baik kinerja Menko Kemaritiman tersebut.
"Jangan justru lebih jeblok dari menteri sebelumnya. Dan dia jangan mimpi dirinya sebagai Menko Perekonomian ?," kata Firman.
Menurut Firman hal semacam ini hanya akan menimbulkan kegaduhan-kegaduhan dan kontroversi yang justru akan semakin memperburuk suasana di pemerintahan Jokowi-JK.
"Lebih baik Rizal Ramli menjiwai apa yang dimaksudkan dengan Kabinet Kerja. Harusnya kerja, kerja dan kerja justru jangan jadi pengamat," katanya.
Firman menantang Rizal untuk memikirkan bagaimana nelayan yang tidak bisa melaut. Bagaimana bisa menangkap mafia perikanan dan memenjarakan pencuri ikan.
"Jangan hanya kapal-kapalnya saja yang dibakar tanpa ada satu pun aktornya di gelandang ke meja hijau," kata Firman.
Firman berharap para menteri menyadari hal ini sedikit bicara tetapi banyak bekerja bukan sebaliknya banyak bicara karena tidak bisa bekerja.
"Kalau mau mengomentari kinerja pemerintah, sebaiknya ke luar menjadi pengamat atau LSM saja," kata Firman.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jelang Hari Aids Sedunia, Yayasan Lentera terus berharap uluran tangan dermawan
17 November 2021 16:17 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017