Presiden Harap Program Televisi tidak Hanya Menghibur Tapi Mendidik
Jumat, 21 Agustus 2015 15:55 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Jangan sampai kita memandu publik menjadi konsumtif dan percaya akan tahayul. Seharusnya justru mengedukasi masyarakat dan memberikan pola pikir positif serta membangun," ujar Presiden Jokowi ketika menyambut para direktur program televisi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.
Jokowi mengatakan bahwa program televisi memang mencari rating yang tinggi, namun pencapaian rating tersebut diharapkan juga dapat mendidik pemirsanya sekaligus menghibur.
"Jadi kreatifitas dan pembuat-pembuat acara diharapkan berkonten positif dalam mendorong menghibur juga ada unsur pendidikan.
Juga penambahan sisi-sisi moralitas rohani dan juga hal yang bersifat nasionalisme, seperti ada lagu Indonesia Raya dan sebagainya," ujar presiden.
Diharapkan dengan adanya penanyangan lagu-lagu kebangsaan tersebut di dalam siaran televisi dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
"Saya harap program telebisi tidak hanya sekedar menghibur tapi mendidik serta menigisi optimisme masyarakat. Saya kira kreatifitas bisa menonjolkan hal tersebut," ujar Presiden.
Namum Presiden juga menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan untuk mengekang kebebasan pers Indonesia, oleh karena mengundang direktur program bukan berita.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekertaris Kabinet Pramono Anung dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Judhariksawan.
Jokowi mengatakan bahwa program televisi memang mencari rating yang tinggi, namun pencapaian rating tersebut diharapkan juga dapat mendidik pemirsanya sekaligus menghibur.
"Jadi kreatifitas dan pembuat-pembuat acara diharapkan berkonten positif dalam mendorong menghibur juga ada unsur pendidikan.
Juga penambahan sisi-sisi moralitas rohani dan juga hal yang bersifat nasionalisme, seperti ada lagu Indonesia Raya dan sebagainya," ujar presiden.
Diharapkan dengan adanya penanyangan lagu-lagu kebangsaan tersebut di dalam siaran televisi dapat meningkatkan rasa nasionalisme masyarakat.
"Saya harap program telebisi tidak hanya sekedar menghibur tapi mendidik serta menigisi optimisme masyarakat. Saya kira kreatifitas bisa menonjolkan hal tersebut," ujar Presiden.
Namum Presiden juga menegaskan bahwa dirinya tidak menginginkan untuk mengekang kebebasan pers Indonesia, oleh karena mengundang direktur program bukan berita.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Sekertaris Kabinet Pramono Anung dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Judhariksawan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jelang pelantikan Presiden dan Wapres RI, PPM harap dapat perkuat sinergi dengan Pemerintah
14 October 2024 18:01 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017