Seniman Borobudur Suguhkan "Kinara-Kinari" pada Festival Serayu
Sabtu, 22 Agustus 2015 8:59 WIB
Sejumlah penari membawakan tari Kinara Kinari di pelataran Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB), Magelang, Jateng, Sabtu (25/4). (FOTO ANTARA/Anis Efizudin)
"Tarian 'Kinara-Kinari' kami ciptakan pertama kali pada 2009, tetapi yang akan kami bawa dalam Festival Serayu Banjarnegara nanti adalah garapan baru tentang hubungan antara pohon kehidupan dan sumber kehidupan, yakni air," kata pegiat Sanggar Seni Pondok Tingal yang juga pencipta tarian "Kinara-Kinari" Eko Sunyoto di Magelang, Sabtu.
Ia menjelaskan tarian tersebut akan dibawakan oleh 11 seniman yang terdiri atas 10 penari perempuan dan satu laki-laki dengan durasi sekitar 15 menit pada pementasan Kamis (27/8) malam dalam festival tersebut.
Kinara-kinari adalah makhluk bertubuh manusia dan burung yang menjaga pohon kalpataru sebagaimana tertera dalam relief Candi Borobudur dan Candi Pawon di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Karena tugasnya dilaksanakan dengan baik, pohon kehidupan itu tetap tumbuh dan menjadi penopang penting atas sumber kehidupan yakni, air, katanya.
Ia menjelaskan tentang garapan tarian "Kinara-Kinari" yang hendak disuguhkan dalam Festival Serayu Banjarnegara mendatang, yakni berupa gerakan menggambarkan persembahan, perilaku manusia yang serakah, dan kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian alam.
Nilai yang menjadi dasar garapan baru atas tarian tersebut, katanya, adanya tiga rangkaian hubungan, yakni manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan pencipta-Nya.
Ia mengharapkan suguhan tarian "Kinara-Kinari" tersebut turut menyukseskan Festival Serayu Banjarnegara II/2015, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan lingkungan hidup dan berbagai sumber air.
Festival Serayu Banjarnegara II berlangsung pada 26-31 Agustus 2015 di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang wilayah setempat dilalui Sungai Serayu.
Berbagai agenda festival, antara lain pentas kesenian, ekspo, kirab budaya, penebaran bibit ikan, dan Kongres Sungai Indonesia yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (26/8).
Ia menjelaskan tarian tersebut akan dibawakan oleh 11 seniman yang terdiri atas 10 penari perempuan dan satu laki-laki dengan durasi sekitar 15 menit pada pementasan Kamis (27/8) malam dalam festival tersebut.
Kinara-kinari adalah makhluk bertubuh manusia dan burung yang menjaga pohon kalpataru sebagaimana tertera dalam relief Candi Borobudur dan Candi Pawon di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Karena tugasnya dilaksanakan dengan baik, pohon kehidupan itu tetap tumbuh dan menjadi penopang penting atas sumber kehidupan yakni, air, katanya.
Ia menjelaskan tentang garapan tarian "Kinara-Kinari" yang hendak disuguhkan dalam Festival Serayu Banjarnegara mendatang, yakni berupa gerakan menggambarkan persembahan, perilaku manusia yang serakah, dan kesadaran manusia untuk menjaga kelestarian alam.
Nilai yang menjadi dasar garapan baru atas tarian tersebut, katanya, adanya tiga rangkaian hubungan, yakni manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan pencipta-Nya.
Ia mengharapkan suguhan tarian "Kinara-Kinari" tersebut turut menyukseskan Festival Serayu Banjarnegara II/2015, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya melestarikan lingkungan hidup dan berbagai sumber air.
Festival Serayu Banjarnegara II berlangsung pada 26-31 Agustus 2015 di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, yang wilayah setempat dilalui Sungai Serayu.
Berbagai agenda festival, antara lain pentas kesenian, ekspo, kirab budaya, penebaran bibit ikan, dan Kongres Sungai Indonesia yang rencananya dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (26/8).
Pewarta : M Hari Atmoko
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Bank Jateng BorMar 2024, "sport tourism" kelas dunia pendongkrak ekonomi lokal
09 December 2024 11:43 WIB
Terpopuler - Alfamart
Lihat Juga
Perayaan Tahun Baru, Pengunjung Objek Wisata Tawangmangu Pesta Kembang Api
01 January 2017 8:32 WIB, 2017
Sambut Tahun Baru, Boyolali Gelar Pertunjukan di 22 Titik Termasuk Godbless
29 December 2016 13:55 WIB, 2016