Tiga Calon Haji Kudus Pakai Kursi Roda
Minggu, 23 Agustus 2015 17:49 WIB
Petugas keamanan bandara memantau rombongan kelompok terbang jamaah calon haji saat memasuki pesawat di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (21/8). Sebanyak 356 anggota jemaah calon haji asal Kabupaten Cilacap yang tergabung pada kelom
Ketiga calon haji yang diberangkatkan pada hari Minggu itu, yakni Koironi, Naimah, dan Maskholis.
Maskholis ditemui di sela keberangkatan dari Pendopo Kabupaten Kudus, Minggu, mengakui bahwa dirinya terpaksa menggunakan bantuan kursi roda karena menderita penyakit diabetes.
"Jika hanya berjalan sebentar, masih bisa dipaksakan. Namun, ketika berjalan lama dan jaraknya cukup jauh tidak kuat," kata Maskhlolis asal Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Oleh karena itu, lanjut dia, dirinya terpaksa membawa kursi roda dari Kudus.
Ketika mendaftar sebagai peserta calon haji tahun 2010, dia mengatakan bahwa penyakitnya itu belum terlalu parah. Namun, saat ini kondisinya makin memburuk.
"Meskipun demikian, saya tetap siap menjalankan ibadah haji karena nantinya didampingi istri," ujarnya.
Kondisi yang hampir sama juga dialami Koironi. Dia mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakan kursi roda karena sedang menderita stroke.
Untuk itu, kata dia, dalam menjalankan ibadah haji nantinya harus menggunakan bantuan kursi roda.
Sementara itu, Naimah mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakan kursi roda karena usianya yang relatif cukup tua.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kudus Hambali melalui Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ahmad Sururi mengatakan terdapat tiga calon haji yang menggunakan kursi roda akibat sakit stroke, diabetes, dan usia.
"Hambatan calon haji yang menggunakan kursi roda ketika melaksanakan tawaf dan sai," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, di Mekah akan ada petugas khusus yang mendampingi mereka karena saat ini tidak boleh didampingi keluarganya.
Selain itu, kata dia, untuk calon haji yang harus menggunakan kursi roda juga disediakan jalan khusus yang tidak bercampur dengan calon haji yang berjalan kaki.
Hingga kini, lanjut dia, belum ada calon haji yang batal berangkat karena 959 calon haji menyatakan siap berangkat.
Ratusan calon haji tersebut, terbagi menjadi empat kloter yang diberangkat dari Kudus mulai Minggu (23/8).
Di antaranya Kloter 9 yang terdiri atas 51 orang dan Kloter 10 terdiri atas 355 orang serta Kloter 11 dengan jumlah calon haji sebanyak 355 orang diberangkatkan pada hari yang sama, Minggu (23/8).
Sementara itu, Kloter 12 yang terdiri atas 198 orang akan diberangkatkan pada tanggal 24 Agustus 2015.
Terkait dengan kesehatan calon haji, kata dia, untuk saat ini kondisinya relatif cukup baik dan bisa diberangkatkan, sedangkan kepastian berangkat atau tidak menunggu hasil pemeriksaan kesehatan ketika di Solo.
Maskholis ditemui di sela keberangkatan dari Pendopo Kabupaten Kudus, Minggu, mengakui bahwa dirinya terpaksa menggunakan bantuan kursi roda karena menderita penyakit diabetes.
"Jika hanya berjalan sebentar, masih bisa dipaksakan. Namun, ketika berjalan lama dan jaraknya cukup jauh tidak kuat," kata Maskhlolis asal Desa Honggosoco, Kecamatan Jekulo, Kudus.
Oleh karena itu, lanjut dia, dirinya terpaksa membawa kursi roda dari Kudus.
Ketika mendaftar sebagai peserta calon haji tahun 2010, dia mengatakan bahwa penyakitnya itu belum terlalu parah. Namun, saat ini kondisinya makin memburuk.
"Meskipun demikian, saya tetap siap menjalankan ibadah haji karena nantinya didampingi istri," ujarnya.
Kondisi yang hampir sama juga dialami Koironi. Dia mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakan kursi roda karena sedang menderita stroke.
Untuk itu, kata dia, dalam menjalankan ibadah haji nantinya harus menggunakan bantuan kursi roda.
Sementara itu, Naimah mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakan kursi roda karena usianya yang relatif cukup tua.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kudus Hambali melalui Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Ahmad Sururi mengatakan terdapat tiga calon haji yang menggunakan kursi roda akibat sakit stroke, diabetes, dan usia.
"Hambatan calon haji yang menggunakan kursi roda ketika melaksanakan tawaf dan sai," ujarnya.
Meskipun demikian, lanjut dia, di Mekah akan ada petugas khusus yang mendampingi mereka karena saat ini tidak boleh didampingi keluarganya.
Selain itu, kata dia, untuk calon haji yang harus menggunakan kursi roda juga disediakan jalan khusus yang tidak bercampur dengan calon haji yang berjalan kaki.
Hingga kini, lanjut dia, belum ada calon haji yang batal berangkat karena 959 calon haji menyatakan siap berangkat.
Ratusan calon haji tersebut, terbagi menjadi empat kloter yang diberangkat dari Kudus mulai Minggu (23/8).
Di antaranya Kloter 9 yang terdiri atas 51 orang dan Kloter 10 terdiri atas 355 orang serta Kloter 11 dengan jumlah calon haji sebanyak 355 orang diberangkatkan pada hari yang sama, Minggu (23/8).
Sementara itu, Kloter 12 yang terdiri atas 198 orang akan diberangkatkan pada tanggal 24 Agustus 2015.
Terkait dengan kesehatan calon haji, kata dia, untuk saat ini kondisinya relatif cukup baik dan bisa diberangkatkan, sedangkan kepastian berangkat atau tidak menunggu hasil pemeriksaan kesehatan ketika di Solo.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Kliwon
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Surakarta Wakili Calon Kota Percontohan Antikorupsi, Pj Gubernur : Dukung Pemerintahan Bersih
08 November 2024 13:22 WIB