Dua Pemuda Indonesia Ikuti Ekspedisi Kutub Utara
Jumat, 28 Agustus 2015 17:32 WIB
Kedua pemuda tersebut yakni Yohanes Kevin Hendrawan (23) dan Nesha K, Ichida (19) dilepas keberangkatannya untuk mengikuti Ekspedisi Youth For Planet - Research and Monitoring Climate Change oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Jumat.
"Diharapkan ini akan diikuti generasi muda yang lain agar kita menyadari perubahan iklim bisa mengancam lingkungan kita dan keluarga," katanya.
Manusia, lanjut dia, baru menyadari pentingnya upaya menjaga kelestarian lingkungan jika sudah merasa terancam.
Sementara itu Kevin dan Nesha bersama 10 pemuda lain dari negara seperti Filipina, Singapura, Tiongkok, India dan Jerman selama dua minggu di Benua Antartika akan melihat langsung perubahan iklim di kutub dan dampaknya terhadap Indonesia.
Mereka akan bertemu dengan ahli biologi, menyesuri padang salju, berkemah di alam bebas, berkereta dengan anjing salju, berinteraksi langsung dengan orang inuit, penduduk asli dan akan diliput oleh kru film National Geografphic Chanel dan Imax.
Melalui program tersebut diharapkan para pemuda mampu menjadi pemimpin agen perubahan agar perubahan iklim yang terjadi semakin hari semakin kritis dapat diperlambat.
Sekembalinya dari sana, mereka diharapkan menemukan solusi dan melakukan kampanye kesadaran bagi anak muda mengenai isu lingkungan dan dapat menjangkau sekolah-sekolah serta memberi kesempatan kepada semua pihak untuk bekerja sama.
Kevin yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, jurusan pariwisata itu mengungkapkan, jumlah pemuda dari Tanah Air yang mengikuti seleksi untuk eksepedisi di benua antartika tersebut mencapai 500 orang.
"Kemudian diseleksi hingga tertinggal 20 orang finalis dan akhirnya yang lolos dua orang ini," kata pemenang kontes L-Men 2014 dan mantan prester MNC Channel tersebut.
Sedangkan Nesha yang saat ini merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Inggris jurusan IPA mengakui memiliki minat terhadap alam dan lingkungan sejak dari kecil.
Dia mendapatkan beasiswa Darwin dari dewan studi lapangan di Inggris untuk bergabung dengan program mereka tentang pemantauan dan berkomunikasi keanekaragaman hayati.
Untuk mengikuti ekspedisi ke kutub utara tersebut baik Kevin maupun Nesha telah melakukan banyak persiapan fisik antara lain dengan berolah raga setiap hari.
Ekspedisi Youth For Planet digelar selama tiga tahun, untuk 2015 bertema Youth for Arctic, kemudian 2016 Youth For The Rainforest dan 2017 Youth For The Ocean.
"Diharapkan ini akan diikuti generasi muda yang lain agar kita menyadari perubahan iklim bisa mengancam lingkungan kita dan keluarga," katanya.
Manusia, lanjut dia, baru menyadari pentingnya upaya menjaga kelestarian lingkungan jika sudah merasa terancam.
Sementara itu Kevin dan Nesha bersama 10 pemuda lain dari negara seperti Filipina, Singapura, Tiongkok, India dan Jerman selama dua minggu di Benua Antartika akan melihat langsung perubahan iklim di kutub dan dampaknya terhadap Indonesia.
Mereka akan bertemu dengan ahli biologi, menyesuri padang salju, berkemah di alam bebas, berkereta dengan anjing salju, berinteraksi langsung dengan orang inuit, penduduk asli dan akan diliput oleh kru film National Geografphic Chanel dan Imax.
Melalui program tersebut diharapkan para pemuda mampu menjadi pemimpin agen perubahan agar perubahan iklim yang terjadi semakin hari semakin kritis dapat diperlambat.
Sekembalinya dari sana, mereka diharapkan menemukan solusi dan melakukan kampanye kesadaran bagi anak muda mengenai isu lingkungan dan dapat menjangkau sekolah-sekolah serta memberi kesempatan kepada semua pihak untuk bekerja sama.
Kevin yang merupakan lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali, jurusan pariwisata itu mengungkapkan, jumlah pemuda dari Tanah Air yang mengikuti seleksi untuk eksepedisi di benua antartika tersebut mencapai 500 orang.
"Kemudian diseleksi hingga tertinggal 20 orang finalis dan akhirnya yang lolos dua orang ini," kata pemenang kontes L-Men 2014 dan mantan prester MNC Channel tersebut.
Sedangkan Nesha yang saat ini merupakan mahasiswa Universitas Terbuka Inggris jurusan IPA mengakui memiliki minat terhadap alam dan lingkungan sejak dari kecil.
Dia mendapatkan beasiswa Darwin dari dewan studi lapangan di Inggris untuk bergabung dengan program mereka tentang pemantauan dan berkomunikasi keanekaragaman hayati.
Untuk mengikuti ekspedisi ke kutub utara tersebut baik Kevin maupun Nesha telah melakukan banyak persiapan fisik antara lain dengan berolah raga setiap hari.
Ekspedisi Youth For Planet digelar selama tiga tahun, untuk 2015 bertema Youth for Arctic, kemudian 2016 Youth For The Rainforest dan 2017 Youth For The Ocean.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Delapan kelurahan terima penghargaan Sadar BPJS Ketenagakerjaan Kota Semarang 2024
27 December 2024 15:19 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017