Rossi Bersumpah Lawan "Orang-Orang Spanyol" di Valencia
Rabu, 28 Oktober 2015 7:35 WIB
Valentino Rossi (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Juara dunia sembilan kali ini mendapat sanksi di Malaysia pada Minggu karena menyepak sang juara bertahan Marc Marquez hingga terjatuh dari sepeda motornya.
Itu berarti ia harus memulai balap dari belakang grid dan, seandainya rival utamanya Jorge Lorenzo menang, Rossi harus mampu finis di posisi kedua untuk mengamankan gelar.
Namun Rossi menegaskan bahwa ia merupakan korban dari skenario orang-orang Spanyol.
Ia mengklaim bahwa Marquez, yang mustahil menjadi juara setelah tampil buruk di musim ini, mencapai tujuannya dengan "permainan kotornya," membantu rekan senegaranya Jorge Lorenzo untuk mendapat posisi yang lebih diunggulkan pada persaingan perebutan gelar dunia 2015.
Namun pada media sosial Italia, para bintang olahraga menyatakan dukungannya terhadap Rossi.
Pebalap veteran ini masih belum tentu dapat berpartisipasi di Valencia, akibat komentarnya bahwa terdapat skenario orang-orang Spanyol yang merugikannya.
"Membaca semua pesan Anda membuat saya dapat melupakan rasa pahit dan kemarahan dan hari ini, kami akan mulai bekerja untuk Valencia! Terima kasih untuk semua dukungan Anda," cuit Rossi melalui Twitter.
Bintang rugby Italia Mirco Bergamasco mengatakan melalui Twitternya bahwa itu merupakan langkah yang meragukan dari Rossi namun memberi indikasi bahwa ia mendapat kegembiraan dari melihat insiden ketika Marquez merasakan akibat dari perbuatannya.
Pelatih Inter Milan Roberto Mancini menulis melalui akun Twitternya, "Benak saya tertuju pada Valentino Rossi. Saya harap ia memenangi gelar."
Perdana Menteri Matteo Renzi bahkan menghubunginya dari Amerika Latin untuk memberikan semangat.
Sementara itu, Yamaha telah mengajukan banding terhadap keputusan start di belakang grid.
"Kejuaraan belum usai namun sanksi ini memotong kaki-kaki saya," kata Rossi.
Ia menyebut hukuman itu tidak adil, mengatakan bahwa Marquez membuatnya "kalah pada kejuaraan."
Pebalap Spanyol Dani Pedrosa meraih kemenangan di Malaysia sedangkan Lorenzo, yang mengejar mahkota MotoGP ketiganya, menduduki peringkat kedua, diikuti oleh Rossi.
Lorenzo dan Rossi memiliki sejarah hubungan yang tidak harmonis, yang kembali berpuncak setelah kejadian di Sepang.
Pebalap Spanyol itu mengatakan Rossi seharusnya dihukum lebih keras lagi, namun status megabintangnya telah melindunginya," demikian dilansir AFP.
Itu berarti ia harus memulai balap dari belakang grid dan, seandainya rival utamanya Jorge Lorenzo menang, Rossi harus mampu finis di posisi kedua untuk mengamankan gelar.
Namun Rossi menegaskan bahwa ia merupakan korban dari skenario orang-orang Spanyol.
Ia mengklaim bahwa Marquez, yang mustahil menjadi juara setelah tampil buruk di musim ini, mencapai tujuannya dengan "permainan kotornya," membantu rekan senegaranya Jorge Lorenzo untuk mendapat posisi yang lebih diunggulkan pada persaingan perebutan gelar dunia 2015.
Namun pada media sosial Italia, para bintang olahraga menyatakan dukungannya terhadap Rossi.
Pebalap veteran ini masih belum tentu dapat berpartisipasi di Valencia, akibat komentarnya bahwa terdapat skenario orang-orang Spanyol yang merugikannya.
"Membaca semua pesan Anda membuat saya dapat melupakan rasa pahit dan kemarahan dan hari ini, kami akan mulai bekerja untuk Valencia! Terima kasih untuk semua dukungan Anda," cuit Rossi melalui Twitter.
Bintang rugby Italia Mirco Bergamasco mengatakan melalui Twitternya bahwa itu merupakan langkah yang meragukan dari Rossi namun memberi indikasi bahwa ia mendapat kegembiraan dari melihat insiden ketika Marquez merasakan akibat dari perbuatannya.
Pelatih Inter Milan Roberto Mancini menulis melalui akun Twitternya, "Benak saya tertuju pada Valentino Rossi. Saya harap ia memenangi gelar."
Perdana Menteri Matteo Renzi bahkan menghubunginya dari Amerika Latin untuk memberikan semangat.
Sementara itu, Yamaha telah mengajukan banding terhadap keputusan start di belakang grid.
"Kejuaraan belum usai namun sanksi ini memotong kaki-kaki saya," kata Rossi.
Ia menyebut hukuman itu tidak adil, mengatakan bahwa Marquez membuatnya "kalah pada kejuaraan."
Pebalap Spanyol Dani Pedrosa meraih kemenangan di Malaysia sedangkan Lorenzo, yang mengejar mahkota MotoGP ketiganya, menduduki peringkat kedua, diikuti oleh Rossi.
Lorenzo dan Rossi memiliki sejarah hubungan yang tidak harmonis, yang kembali berpuncak setelah kejadian di Sepang.
Pebalap Spanyol itu mengatakan Rossi seharusnya dihukum lebih keras lagi, namun status megabintangnya telah melindunginya," demikian dilansir AFP.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Kemenangan Biden di Pilpres AS semakin dekat, Trump bersumpah melawan
07 November 2020 7:18 WIB, 2020