Dampak Kerusakan Gempa Alor CapaiNilai Rp49,8 Miliar
Minggu, 8 November 2015 15:28 WIB
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia Sutopo Purwo Nugroho (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
"Jumlah tersebut masih berdasarkan data sementara yang diterima dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran persnya, di Kupang, Minggu.
Ia menambahkan, jumlah kerusakan tersebut jika dirinci meliputi kerusakan sarana jalan, jembatan, irigasi Rp40 miliar. Sarana perumahan Rp4 miliar, sarana pendidikan/sekolah, Rp1,5 miliar, fasilitas ibadah/gereja Rp 750 juta serta bangunan pemerintah/perkantoran Rp3.5 miliar.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan, pendataan masih terus dilakukan, sementara jalan yang terputus dan tertutup akibat longsor sedang terus diperbaiki dengan dibantu personel TNI.
Sejumlah penanganan dampak gempa tersebut, menurut Sutopo, masih terus dilakukan hingga saat ini di wilayah-wilayah yang terdampak meliputi lima kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor.
Sementara itu untuk korban jiwa sendiri dari data yang diperoleh BNPB dari BPBD Alor terdapat satu orang dengan luka ringan yang terdapat di kecamatan ALor Timur Laut, kemudian untuk luka berat sendiri terdapat dua orang yakni di desa Maritaing Kecamatan Alor Timur serta di Desa Subo Kecamatan Alor Selatan.
Sampai Minggu terdata 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kec Alor Timur 735 unit, Kec Alor Timur Utara 10 unit, Kec Lembur empat unit, Kec Alor Timur Laut 53 unit dan Kec Alor Selatan 82 unit.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang di Kec Alor Timur di mana sebagian besar rumah rusak. Di samping itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran yang juga rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda daerah tersebut.
Upaya penanganan darurat, menurut Sutopo, terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD Alor tetap berkoordinasi baik dengan BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya.
Sebelumnya Bupati Alor Amon Djobo sendiri saat dihubungi Antara dari Kupang mengatakan bahwa Kepala BNPB Willem Rampangilei, Jumat (6/11) telah menyerahkan dana siap pakai Rp250 juta untuk operasional darurat kepada BPBD Alor. BPBD Kab Alor dan Polres Alor melakukan pendistribusian kebutuhan logistik ke daerah yang terdampak.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, pelayanan kesehatan bagi pengungsi, bahan bangunan, MCK, susu, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Ia menambahkan, jumlah kerusakan tersebut jika dirinci meliputi kerusakan sarana jalan, jembatan, irigasi Rp40 miliar. Sarana perumahan Rp4 miliar, sarana pendidikan/sekolah, Rp1,5 miliar, fasilitas ibadah/gereja Rp 750 juta serta bangunan pemerintah/perkantoran Rp3.5 miliar.
Lebih lanjut Sutopo mengatakan, pendataan masih terus dilakukan, sementara jalan yang terputus dan tertutup akibat longsor sedang terus diperbaiki dengan dibantu personel TNI.
Sejumlah penanganan dampak gempa tersebut, menurut Sutopo, masih terus dilakukan hingga saat ini di wilayah-wilayah yang terdampak meliputi lima kecamatan dan 18 desa di Kabupaten Alor.
Sementara itu untuk korban jiwa sendiri dari data yang diperoleh BNPB dari BPBD Alor terdapat satu orang dengan luka ringan yang terdapat di kecamatan ALor Timur Laut, kemudian untuk luka berat sendiri terdapat dua orang yakni di desa Maritaing Kecamatan Alor Timur serta di Desa Subo Kecamatan Alor Selatan.
Sampai Minggu terdata 884 rumah mengalami kerusakan yang tersebar di Kec Alor Timur 735 unit, Kec Alor Timur Utara 10 unit, Kec Lembur empat unit, Kec Alor Timur Laut 53 unit dan Kec Alor Selatan 82 unit.
Kerusakan terparah terjadi di Desa Maritaing, Kolana Selatan, Padang Panjang di Kec Alor Timur di mana sebagian besar rumah rusak. Di samping itu ada 51 gedung sekolah, puskesmas, rumah ibadah dan perkantoran yang juga rusak akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda daerah tersebut.
Upaya penanganan darurat, menurut Sutopo, terus dilakukan. Tim Reaksi Cepat BNPB mendampingi BPBD Alor tetap berkoordinasi baik dengan BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya.
Sebelumnya Bupati Alor Amon Djobo sendiri saat dihubungi Antara dari Kupang mengatakan bahwa Kepala BNPB Willem Rampangilei, Jumat (6/11) telah menyerahkan dana siap pakai Rp250 juta untuk operasional darurat kepada BPBD Alor. BPBD Kab Alor dan Polres Alor melakukan pendistribusian kebutuhan logistik ke daerah yang terdampak.
Kebutuhan mendesak saat ini adalah air bersih, pelayanan kesehatan bagi pengungsi, bahan bangunan, MCK, susu, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Perumda Batang siagakan tim reaksi cepat respon kerusakan jaringan air bersih warga
20 March 2024 9:05 WIB
Terpopuler - Umum
Lihat Juga
Kak Seto Minta Dinsos Awasi Panti agar tidak Terjadi Tindak Kekerasan
31 January 2017 15:39 WIB, 2017
Ketinggian Air Bengawan Solo di Lamongan Siaga I , Daerah Hilir diminta Waspada
31 January 2017 11:31 WIB, 2017
Khofifah Bangga Lahir dari "Rahim" NU Dibesarkan dalam Tradisi Organisasi Islam
31 January 2017 11:22 WIB, 2017
Menlu: 24 Jenazah Korban Kapal sudah Ditemukan, Delapan Siap Dipulangkan
27 January 2017 18:48 WIB, 2017
Menlu Pastikan Endah Cakrawati menjadi Korban Pesawat Jatuh di Australia
27 January 2017 17:38 WIB, 2017