Syarwan Hamid Mundur dari Perindo, karena Tertutupnya Dialog dengan Hary
Selasa, 17 November 2015 16:21 WIB
"Berbagai masalah dan salah satunya karena tertutupnya dialog untuk klarifikasi suatu masalah. Saya anggap, saya tidak diperlukan lagi berada dalam posisi sebagai dewan penasehat," ucapnya saat memberi keterangan pers di Kantor Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Syarwan yang masih pengang gelar Datuk Setia Lela Negara dari LAM Riau tersebut mengaku, dirinya tidak pernah diberi waktu untuk bertemu dengan pimpinan tertinggi partai politik itu untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ketua dewan penasehat.
Pria kelahiran Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada 10 November 1943 itu menyatakan dirinya bergabung dengan Partai Perindo karena ingin berbagi pengalamam serta ilmu yang didapat selama mengabdikan diri bagi negara mulai setelah lulus akademi militer tahun 1966.
Karier Syarwan di militer sempat menjabat sebagai Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI dengan pangkat Letjen, lalu masuk eksekutif sebagai Menteri Dalam Negeri dan masuk partai politik berdasarkan Surat Keputusan Nomor 562-SK/DPP-Partai Perindo/X/2015 bulan Oktober 2015.
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dijadwalkan akan melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah di seluruh Provinsi Riau di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, Rabu (18/11).
"Kita sudah terima mandat sejak Bulan Maret. Pada Rabu kita akan deklarasi sebagai bentuk formalitas dilantik secara sah dan eksis di Riau. Kita sudah bentuk pengurus DPW sampai 12 DPD kabupaten/kota sudah lengkap," kata Ketua DPW Partai Perindo Riau, Ahmi Septari.
Syarwan yang masih pengang gelar Datuk Setia Lela Negara dari LAM Riau tersebut mengaku, dirinya tidak pernah diberi waktu untuk bertemu dengan pimpinan tertinggi partai politik itu untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai ketua dewan penasehat.
Pria kelahiran Kabupaten Siak, Provinsi Riau pada 10 November 1943 itu menyatakan dirinya bergabung dengan Partai Perindo karena ingin berbagi pengalamam serta ilmu yang didapat selama mengabdikan diri bagi negara mulai setelah lulus akademi militer tahun 1966.
Karier Syarwan di militer sempat menjabat sebagai Kepala Staf Sosial Politik (Kassospol) ABRI dengan pangkat Letjen, lalu masuk eksekutif sebagai Menteri Dalam Negeri dan masuk partai politik berdasarkan Surat Keputusan Nomor 562-SK/DPP-Partai Perindo/X/2015 bulan Oktober 2015.
Ketua Umum DPP Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dijadwalkan akan melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Daerah di seluruh Provinsi Riau di salah satu hotel di Kota Pekanbaru, Rabu (18/11).
"Kita sudah terima mandat sejak Bulan Maret. Pada Rabu kita akan deklarasi sebagai bentuk formalitas dilantik secara sah dan eksis di Riau. Kita sudah bentuk pengurus DPW sampai 12 DPD kabupaten/kota sudah lengkap," kata Ketua DPW Partai Perindo Riau, Ahmi Septari.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pemprov Jateng diminta fasilitasi peningkatan keterampilan sukarelawan bencana
27 January 2020 22:37 WIB, 2020
Karzai Katakan Pengkhianatan, Keputusan Jatuhkan Bom Besar Amerika Serikat
16 April 2017 6:46 WIB, 2017
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai Mengutuk Penggunaan "Ibu Segala Bom"
14 April 2017 15:47 WIB, 2017
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017