"Saya akan bantu perawatan di rumah sakit jiwa," kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat.

Oleh karena itu, Dartam dibawa ke unit perawatan gangguan jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas dengan menggunakan ambulans Puskesmas Cilongok II.

Proses evakuasi terhadap Dartam dari gubuk yang telah dihuni selama 24 tahun menuju ambulans itu melibatkan warga.

Dalam hal ini, warga ikut membongkar gubuk bambu yang tidak ada pintunya itu.

Setelah gubuk itu dibongkar, Dartam segera dibawa menuju ambulans dengan menggunakan tandu yang dibuat dari kursi plastik berwarna putih.

Hal itu dilakukan karena selama menghuni gubug bambu tersebut, Dartam tidak bisa berdiri karena atapnya pendek sehingga hanya bisa jongkok dan tidak dapat berjalan.

Saat hendak dievakuasi, Dartam sempat menolak namun setelah dibujuk, pria itu akhirnya bersedia untuk dibawa ke rumah sakit.

"Saya mau dibawa ke mana," katanya dalam bahasa Banyumasan saat hendak dievakuasi.

Setelah sampai di dalam ambulans, Dartam diberi baju dan sarung untuk dia gunakan.

Selama proses evakuasi tersebut berlangsung, tampak seorang anggota TNI dan kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi karena Dartam dikhawatirkan akan mengamuk.

Adik ipar Dartam, Sukardi mengaku senang karena saudaranya akan diobati di rumah sakit.

Ia mengharapkan Pemkab Banyumas berkomitmen merawat Dartam hingga sembuh sehingga bisa kembali ke masyarakat.

"Kalau kakak saya kambuh lagi, saya berharap pemerintah kembali memberikan perawatan," katanya.