Presdir Freeport Maroef Sengaja Rekam Pembicaraan dengan Novanto
Kamis, 3 Desember 2015 16:34 WIB
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin (ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)
Namun Maroef mengaku tidak tahu perkembangan selanjutnya hingga seperti sekarang ini.
"HP saya taruh di atas meja dan posisi merekam. Posisi duduk saya duduk dikirinya ketua DPR dan sebelah kanannya Riza. HP saya taruh di meja dalam posisi on. Substansinya persis seperti yang didengarkan tadi malam," kata Maroef saat memberikan keterangan kepada MKD di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Terkait permintaan pertemuan, Maroef menyatakan, waktu Setya Novanto menjadi ketua fraksi Golkar dan dirinya menjadi wakil kepala BIN, Novanto sudah meminta pertemuan.
"Kemudian saat saat presiden direktur karena permintaan itu ada dan yang meminta pejabat tinggi negara, saya berpikir lebih sopan kalau saya yang meminta dengan courtesy visit, tidak hanya kepada ke DPR RI, tapi juga MPR RI. Akhirnya terjadilah pertemaun di kantor masing-masing pimpinan DPR dan MPR pada April 2015," kata Maroef.
Usai pertemuan, Novanto juga meminta untuk kembali bertemu.
"Dia bilang kapan-kapan kita ketemu lagi ya, kita ngopi-ngopi. Dan saya akan kenalkan dengan teman saya. Saya jawab, oh baik pak, siap pak. Saya pamit, kemudian selang beberapa saat kira-kira awal Mei pada saat saya mendapat SMS dari Setya dengan isi singkat sekali. Saya berinisiatif karena saya menghargai jabatan, saya yang telepon," kata Maroef.
"HP saya taruh di atas meja dan posisi merekam. Posisi duduk saya duduk dikirinya ketua DPR dan sebelah kanannya Riza. HP saya taruh di meja dalam posisi on. Substansinya persis seperti yang didengarkan tadi malam," kata Maroef saat memberikan keterangan kepada MKD di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis.
Terkait permintaan pertemuan, Maroef menyatakan, waktu Setya Novanto menjadi ketua fraksi Golkar dan dirinya menjadi wakil kepala BIN, Novanto sudah meminta pertemuan.
"Kemudian saat saat presiden direktur karena permintaan itu ada dan yang meminta pejabat tinggi negara, saya berpikir lebih sopan kalau saya yang meminta dengan courtesy visit, tidak hanya kepada ke DPR RI, tapi juga MPR RI. Akhirnya terjadilah pertemaun di kantor masing-masing pimpinan DPR dan MPR pada April 2015," kata Maroef.
Usai pertemuan, Novanto juga meminta untuk kembali bertemu.
"Dia bilang kapan-kapan kita ketemu lagi ya, kita ngopi-ngopi. Dan saya akan kenalkan dengan teman saya. Saya jawab, oh baik pak, siap pak. Saya pamit, kemudian selang beberapa saat kira-kira awal Mei pada saat saya mendapat SMS dari Setya dengan isi singkat sekali. Saya berinisiatif karena saya menghargai jabatan, saya yang telepon," kata Maroef.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tiga Karyawan subkontraktor Freeport Hirup Gas Beracun, Seorang Tewas
18 October 2017 12:10 WIB, 2017
Kelompok Bersenjata Kembali Menyerang Kendaraan Freeport, Seorang Luka
25 September 2017 13:31 WIB, 2017
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017