All New Innova Diesel Bakal Makin Diminati
Minggu, 6 Desember 2015 12:31 WIB
President Director Toyota Astra Motor Hiroyuki Fukui (kanan) didampingi Direktur Utama Anzon Toyota, LT Susanto (kiri) mengacungkan jempol saat peluncuran All New Innova di Pontianak, Kalbar, Kamis (3/12). (ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
"55 persen permintaan berasal dari (All New Innova) diesel," kata GM Perencanaan Perusahaan dan Humas PT Toyota Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo, di Jakarta, Minggu.
Harga tipe mesin diesel yang jauh lebih tinggi dibandingkan bensin, menurut dia, justru membuat permintaan konsumen lebih banyak ke varian tertinggi itu.
"Ini biasanya memang terjadi pada awal-awal peluncuran. 7-8 bulan biasanya permintaan kembali normal," ujar Widyawati.
Kendaraan serba guna (MPV) ber-DNA mobil Kijang yang awalnya dirancang bangun untuk kondisi dan selera pasar Indonesia, memiliki basis konsumen terbesar di varian G dan V dengan mesin bensin.
Namun sejak world premiere (peluncuran perdana) pada 23 November 2015 sampai saat ini permintaan didominasi oleh All New Innova bermesin diesel yang ada pada semua varian baik G, V, dan Q.
"Sampai dua minggu ini pemesanan All New Innova sudah mencapai 5.780 unit," katanya.
Itu artinya 3,179 unit atau 55 persen pemesanan merupakan Innova bemesin diesel yang mengusung mesin baru dari seri GD yaitu 2D-FTV berkapasitas 2.393 cc.
Konsumen nampaknya tertarik dengan teknologi baru yang diusung All New Innova diesel yang kali ini juga dilengkapi dengan teknologi variable nozzle turbo (VNT) dengan intercooler yang mampu menghasilkan tenaga 192 ps serta torsi 34,9 kgm pada transmisi manual dan 36,9 kgm pada transmisi matik.
Selain itu, teknologi diesel, kendati mengusung mesin lebih besar dibanding bensin (2.000cc), namun lebih irit bahan bakar.
"Saat ini innova diesel masih inden sampai dua bulan, tergantung tipe dan warna" ujarnya.
Dibandingkan mesin bensin, harga All New Innova dengan mesin diesel jauh lebih tinggi. Harga untuk tipe G manual bensin misalnya dibanderol Rp282 juta per unit, sedangkan dengan mesin diesel harganya Rp310,1 juta per unit.
Demikian pula dengan varian tertinggi Q, harga Innova bertransmisi otomatik dengan mesin bensin dibanderol Rp384,8 juta, sedangan dengan mesin diesel Rp423,8 juta per unit on the road Jakarta.
Kendati lebih mahal, tipe diesel justru diminati sampai dua pekan sejak peluncurannya. "Biasanya memang pada awal peluncuran, spek tertinggi paling banyak laku," kata perempuan kelahiran Salatiga itu.
Gengsi dan keingintahuan dengan mobil baru, menurut dia, membuat konsumen yang berada di tingkat ekonomi kelas atas ingin memiliki kendaraan anyar itu pertama kali dengan spesifikasi yang paling bagus.
Sementara itu itu, GM Marketing TAM Anton Jimmy mengatakan varian diesel semakin diminati karena nilai penjualan kembali kendaraan tersebut juga tinggi.
"Selain itu, kualitas bahan bakar (solar) untuk diesel di Indonesia juga sudah lebih bagus," ujarnya.
Toyota, kata dia, telah membuat mesin diesel yang lebih canggih dan disesuaikan dengan kualitas bahan bakar dan standar emisi gas buang Indonesia yang masih Euro II.
"Kami bahkan telah menguji mesin diesel tersebut pada beberapa daerah, karena setiap daerah kadang kualitas solarnya berbeda," ujar Anton.
Ia memperkirakan permintaan All New Kijang Innova bakal 50:50 antara varian diesel dan bensin. Bila benar perkiraan tersebut, maka untuk pertama kalinya pada sejak proyek IMV diluncurkan pada 2004, All New Innova diesel akan makin diminati.
Berdasarkan data TAM, tahun lalu penjualan ritel Innova yang mencapai 53.587 unit, sebanyak 63,68 persen merupakan Innova bermesin bensin dan sisanya 36,32 persen mesin diesel.
Pada awal kemunculan Innova menggantikan Kijang kapsul pada 2004, bahkan tipe mesin bensin sangat mendominasi dengan angka 90,26 persen dan diesel hanyak 9,74 persen.
Dengan demikian kemungkinan ada era baru, di mana mesin diesel bakal makin diminati pelanggan loyal maupun konsumen baru Kijang Innova.
Harga tipe mesin diesel yang jauh lebih tinggi dibandingkan bensin, menurut dia, justru membuat permintaan konsumen lebih banyak ke varian tertinggi itu.
"Ini biasanya memang terjadi pada awal-awal peluncuran. 7-8 bulan biasanya permintaan kembali normal," ujar Widyawati.
Kendaraan serba guna (MPV) ber-DNA mobil Kijang yang awalnya dirancang bangun untuk kondisi dan selera pasar Indonesia, memiliki basis konsumen terbesar di varian G dan V dengan mesin bensin.
Namun sejak world premiere (peluncuran perdana) pada 23 November 2015 sampai saat ini permintaan didominasi oleh All New Innova bermesin diesel yang ada pada semua varian baik G, V, dan Q.
"Sampai dua minggu ini pemesanan All New Innova sudah mencapai 5.780 unit," katanya.
Itu artinya 3,179 unit atau 55 persen pemesanan merupakan Innova bemesin diesel yang mengusung mesin baru dari seri GD yaitu 2D-FTV berkapasitas 2.393 cc.
Konsumen nampaknya tertarik dengan teknologi baru yang diusung All New Innova diesel yang kali ini juga dilengkapi dengan teknologi variable nozzle turbo (VNT) dengan intercooler yang mampu menghasilkan tenaga 192 ps serta torsi 34,9 kgm pada transmisi manual dan 36,9 kgm pada transmisi matik.
Selain itu, teknologi diesel, kendati mengusung mesin lebih besar dibanding bensin (2.000cc), namun lebih irit bahan bakar.
"Saat ini innova diesel masih inden sampai dua bulan, tergantung tipe dan warna" ujarnya.
Dibandingkan mesin bensin, harga All New Innova dengan mesin diesel jauh lebih tinggi. Harga untuk tipe G manual bensin misalnya dibanderol Rp282 juta per unit, sedangkan dengan mesin diesel harganya Rp310,1 juta per unit.
Demikian pula dengan varian tertinggi Q, harga Innova bertransmisi otomatik dengan mesin bensin dibanderol Rp384,8 juta, sedangan dengan mesin diesel Rp423,8 juta per unit on the road Jakarta.
Kendati lebih mahal, tipe diesel justru diminati sampai dua pekan sejak peluncurannya. "Biasanya memang pada awal peluncuran, spek tertinggi paling banyak laku," kata perempuan kelahiran Salatiga itu.
Gengsi dan keingintahuan dengan mobil baru, menurut dia, membuat konsumen yang berada di tingkat ekonomi kelas atas ingin memiliki kendaraan anyar itu pertama kali dengan spesifikasi yang paling bagus.
Sementara itu itu, GM Marketing TAM Anton Jimmy mengatakan varian diesel semakin diminati karena nilai penjualan kembali kendaraan tersebut juga tinggi.
"Selain itu, kualitas bahan bakar (solar) untuk diesel di Indonesia juga sudah lebih bagus," ujarnya.
Toyota, kata dia, telah membuat mesin diesel yang lebih canggih dan disesuaikan dengan kualitas bahan bakar dan standar emisi gas buang Indonesia yang masih Euro II.
"Kami bahkan telah menguji mesin diesel tersebut pada beberapa daerah, karena setiap daerah kadang kualitas solarnya berbeda," ujar Anton.
Ia memperkirakan permintaan All New Kijang Innova bakal 50:50 antara varian diesel dan bensin. Bila benar perkiraan tersebut, maka untuk pertama kalinya pada sejak proyek IMV diluncurkan pada 2004, All New Innova diesel akan makin diminati.
Berdasarkan data TAM, tahun lalu penjualan ritel Innova yang mencapai 53.587 unit, sebanyak 63,68 persen merupakan Innova bermesin bensin dan sisanya 36,32 persen mesin diesel.
Pada awal kemunculan Innova menggantikan Kijang kapsul pada 2004, bahkan tipe mesin bensin sangat mendominasi dengan angka 90,26 persen dan diesel hanyak 9,74 persen.
Dengan demikian kemungkinan ada era baru, di mana mesin diesel bakal makin diminati pelanggan loyal maupun konsumen baru Kijang Innova.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - OTOMOTIF
Lihat Juga
Nissan Perkirakan Laba Operasional Turun Setelah Ada Skandal "Inspeksi"
09 November 2017 14:44 WIB, 2017
Inilah Mitsubishi Punya 11 Model Baru, Dikeluarkan Bertahap Sampai 2020
05 November 2017 8:48 WIB, 2017
Pertama Kali di Dunia, Ferrari Perkenalkan FXX-K Evo, yang Produksinya Terbatas
02 November 2017 12:10 WIB, 2017
Banyak Model Baru oleh Manufaktur Mobil, Permintaan LGCC jadi Menguat di Indonesia
02 November 2017 12:04 WIB, 2017
Mitsubishi Memperkenalkan Eclipse Cross sebagai Model Global Pertama
02 November 2017 10:12 WIB, 2017