Ade Komaruddin: Pengawasan DPR Hrus Konstruktif
Sabtu, 19 Desember 2015 17:39 WIB
Ade Komaruddin. (ANTARA)
"Ke depan kami harus arahkan pengawasan yang konstruktif dan bukan destruktif. Jadi, pengawasan yang dibarengi dengan pemberian solusi. Itu untuk semua komisi dan alat kelengkapan dewan. Termasuk MKD," katanya di Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu.
Ia berada di Purwakarta dalam proyek percontohan pengembangan dan pembinaa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerja sama Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan PT Jamkrindo dalam mengembangkan sektor usaha rakyat.
Ade Komaruddin telah ditunjuk Partai Golkar menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Pria yang akrab disapa dengan nama Akom itu mengakui bahwa selama setahun lebih banyak kegaduhan yang dilakukan DPR dibandingkan kinerja di bidang legislasi.
Menurut dia, kegaduhan tersebut terjadi karena fungsi pengawasan yang terlalu dikedepankan.
"DPR, kalau tugas pengawasan tidak usah disuruh karena kalau mengoreksi, menyalahkan itu gampang. Tapi, kalau berbuat itu yang kurang. Kegaduhan di DPR selama ini karena fungsi pengawasan yang terlalu maju," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI tersebut.
Akom juga meminta doa restu kepada masyarakat sehubungan pada 11 Januari 2016 akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri.
"Insya Allah saya pada 11 Januari 2016 nanti akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan saudara Setya Novanto. Itu amanah. Amanah untuk memimpin 560 anggota yang seluruhnya terpilih secara langsung," katanya.
Menurut dia, menjadi Ketua DPR bukanlah sebagaimana posisi direktur utama atau komandan pasukan, namun merupakan juru bicara dari 560 anggota dewan.
"Saya hanya menjadi juru bicara secara kelembagaan. Ke depan pengawasan perlu kita batasi, bukan untuk melarang atau mengurangi tapi pengawasan yang konstruktif. Pengawasan yang solutif, memberikan manfaat," demikian Ade Komaruddin.
Ia berada di Purwakarta dalam proyek percontohan pengembangan dan pembinaa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerja sama Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dan PT Jamkrindo dalam mengembangkan sektor usaha rakyat.
Ade Komaruddin telah ditunjuk Partai Golkar menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR.
Pria yang akrab disapa dengan nama Akom itu mengakui bahwa selama setahun lebih banyak kegaduhan yang dilakukan DPR dibandingkan kinerja di bidang legislasi.
Menurut dia, kegaduhan tersebut terjadi karena fungsi pengawasan yang terlalu dikedepankan.
"DPR, kalau tugas pengawasan tidak usah disuruh karena kalau mengoreksi, menyalahkan itu gampang. Tapi, kalau berbuat itu yang kurang. Kegaduhan di DPR selama ini karena fungsi pengawasan yang terlalu maju," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI tersebut.
Akom juga meminta doa restu kepada masyarakat sehubungan pada 11 Januari 2016 akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan Setya Novanto yang mengundurkan diri.
"Insya Allah saya pada 11 Januari 2016 nanti akan dilantik sebagai Ketua DPR menggantikan saudara Setya Novanto. Itu amanah. Amanah untuk memimpin 560 anggota yang seluruhnya terpilih secara langsung," katanya.
Menurut dia, menjadi Ketua DPR bukanlah sebagaimana posisi direktur utama atau komandan pasukan, namun merupakan juru bicara dari 560 anggota dewan.
"Saya hanya menjadi juru bicara secara kelembagaan. Ke depan pengawasan perlu kita batasi, bukan untuk melarang atau mengurangi tapi pengawasan yang konstruktif. Pengawasan yang solutif, memberikan manfaat," demikian Ade Komaruddin.
Pewarta : Antaranews
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017