TNI AU: Pilot dan Kopilot T-50 Penerbang Terbaik
Minggu, 20 Desember 2015 16:44 WIB
"Kalau ditanya kualifikasi tidak diragukan, yang satu adalah komandan skadron. Pastinya penerbang pilihan yang tentu orang terpilih," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu.
Dua pilot yang gugur dalam kejadian itu yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.
"Letkol Penerbang Marda Sarjono adalah komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun. Beliau adalah lulusan Akabri tahun 1995. Sementara Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan perwira penerbang Skadron 15, lulusan Akabri Udara tahun 2002," katanya.
Badar menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam investigasi tersebut, TNI AU juga akan melibatkan Korean Aero Industries (KAI) yang memproduksi pesawat tempur T-50 Golden Eagle itu.
Badar melanjutkan, investigasi akan berdasarkan kriteria 5M, yakni manusia, mesin, media, misi dan manajemen.
"Tim investigasi ini akan mengkaji semua, bagaimana kondisi pesawat, kondisi pilot sebelum terbang, dan lainnya, ini dikaji semua," katanya.
Ia juga belum dapat memastikan lama proses investigasi akan selesai. Namun, diharapkan investigasi bisa segera rampung agar bisa dilakukan langkah lanjutan.
Sebelumnya diberitakan, pesawat T-50 milik TNI AU jatuh saat melakukan akrobatik dan terbang rendah dalam Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Minggu, pada pukul 09.53 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, penerbangan komersil dari dan ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat mengalami keterlambatan. Sedangkan rangkaian acara Gebyar Dirgantara 2015 dihentikan.
Dua pilot yang gugur dalam kejadian itu yakni Letkol Penerbang Marda Sarjono dan Kapten Penerbang Dwi Cahyadi.
"Letkol Penerbang Marda Sarjono adalah komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi Madiun. Beliau adalah lulusan Akabri tahun 1995. Sementara Kapten Penerbang Dwi Cahyadi merupakan perwira penerbang Skadron 15, lulusan Akabri Udara tahun 2002," katanya.
Badar menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim panitia penyelidik kecelakaan pesawat terbang (PPKPT) untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dalam investigasi tersebut, TNI AU juga akan melibatkan Korean Aero Industries (KAI) yang memproduksi pesawat tempur T-50 Golden Eagle itu.
Badar melanjutkan, investigasi akan berdasarkan kriteria 5M, yakni manusia, mesin, media, misi dan manajemen.
"Tim investigasi ini akan mengkaji semua, bagaimana kondisi pesawat, kondisi pilot sebelum terbang, dan lainnya, ini dikaji semua," katanya.
Ia juga belum dapat memastikan lama proses investigasi akan selesai. Namun, diharapkan investigasi bisa segera rampung agar bisa dilakukan langkah lanjutan.
Sebelumnya diberitakan, pesawat T-50 milik TNI AU jatuh saat melakukan akrobatik dan terbang rendah dalam Gebyar Dirgantara 2015 di Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Minggu, pada pukul 09.53 WIB.
Akibat kecelakaan tersebut, penerbangan komersil dari dan ke Bandara Adisutjipto Yogyakarta sempat mengalami keterlambatan. Sedangkan rangkaian acara Gebyar Dirgantara 2015 dihentikan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh saat terjun payung
06 April 2023 13:45 WIB, 2023
Lettu Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi, penerbang T-50i Golden Eagle yang gugur di Blora
19 July 2022 8:45 WIB, 2022
Jadi siswa terbaik, anak petani Kepulauan Aru wujudkan mimpi jadi TNI AU
27 August 2021 15:47 WIB, 2021
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017