2016, PT KAI Bakal Remajakan Sebagian Armada Kereta Api
Senin, 28 Desember 2015 8:17 WIB
Ilustrasi - Kereta Api (Foto:ANTARA)
"Sekitar 50 persen armada KA kami sudah berusia antara 30-50 tahun. Memang butuh peremajaan untuk KA-KA itu," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Semarang, Minggu.
Menurut dia, langkah peremajaan armada KA bakal dilakukan pada 2016 bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Inka), seperti peremajaan dari K2 (bisnis) menjadi K1 (eksekutif).
Seraya menunjukkan KA-KA yang sudah berusia lebih dari 30 tahun di sela pantauan angkutan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Tawang Semarang, Edi menekankan pentingnya perhatian pemerintah.
"Kedua, upaya penambahan armada KA supaya 'ngangkutnya' penumpang bisa lebih banyak lagi. Kalau masih seperti sekarang, ya, tidak bisa bertambah jumlah penumpangnya," katanya.
Ia menjelaskan KAI sudah menerapkan sistem "one man, one seat" atau satu penumpang, satu tempat duduk sehingga jumlah penumpang pasti sesuai dengan jumlah tempat duduk yang disediakan.
"Jadi, tidak ada penumpang berdiri di KA untuk KA jarak jauh. Makanya, lonjakan arus penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini juga disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk," katanya.
Lebih lanjut, Edi mengatakan penuhnya kapasitas tempat duduk KA untuk momentum-momentum tertentu, seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran juga mengindikasikan banyaknya calon penumpang yang belum terangkut.
Artinya, kata dia, masyarakat sekarang ini merasa lebih nyaman untuk menggunakan layanan transportasi KA sehingga penyediaan armada KA juga harus dimaksimalkan untuk melayani masyarakat.
"Yang paling penting, ya, dua itu. Peremajaan dan penambahan armada baru. Yang pasti, untuk peremajaan kami lakukan pada 2016 karena sudah ada kerja sama dengan PT Inka," katanya.
Langkah penambahan, kata Edi, dimungkinkan juga akan dilakukan untuk K3 atau kelas ekonomi, mengingat jumlah penumpang KA ekonomi lebih banyak dengan adanya subsidi dari pemerintah.
Menurut dia, langkah peremajaan armada KA bakal dilakukan pada 2016 bekerja sama dengan PT Industri Kereta Api (Inka), seperti peremajaan dari K2 (bisnis) menjadi K1 (eksekutif).
Seraya menunjukkan KA-KA yang sudah berusia lebih dari 30 tahun di sela pantauan angkutan Natal dan Tahun Baru di Stasiun Tawang Semarang, Edi menekankan pentingnya perhatian pemerintah.
"Kedua, upaya penambahan armada KA supaya 'ngangkutnya' penumpang bisa lebih banyak lagi. Kalau masih seperti sekarang, ya, tidak bisa bertambah jumlah penumpangnya," katanya.
Ia menjelaskan KAI sudah menerapkan sistem "one man, one seat" atau satu penumpang, satu tempat duduk sehingga jumlah penumpang pasti sesuai dengan jumlah tempat duduk yang disediakan.
"Jadi, tidak ada penumpang berdiri di KA untuk KA jarak jauh. Makanya, lonjakan arus penumpang pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru ini juga disesuaikan dengan kapasitas tempat duduk," katanya.
Lebih lanjut, Edi mengatakan penuhnya kapasitas tempat duduk KA untuk momentum-momentum tertentu, seperti Natal, Tahun Baru, dan Lebaran juga mengindikasikan banyaknya calon penumpang yang belum terangkut.
Artinya, kata dia, masyarakat sekarang ini merasa lebih nyaman untuk menggunakan layanan transportasi KA sehingga penyediaan armada KA juga harus dimaksimalkan untuk melayani masyarakat.
"Yang paling penting, ya, dua itu. Peremajaan dan penambahan armada baru. Yang pasti, untuk peremajaan kami lakukan pada 2016 karena sudah ada kerja sama dengan PT Inka," katanya.
Langkah penambahan, kata Edi, dimungkinkan juga akan dilakukan untuk K3 atau kelas ekonomi, mengingat jumlah penumpang KA ekonomi lebih banyak dengan adanya subsidi dari pemerintah.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Pelajari Pengelolaan Cagar Budaya, Pemkot Sawahlunto Datangi Semarang
10 February 2017 20:42 WIB, 2017