Akom Akui Fungsi Legislasi DPR Mengalami Kemrosotan
Senin, 11 Januari 2016 15:37 WIB
Ketua DPR Ade Komarudin (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
"Tahun 2015, DPR hanya menghasilkan tiga undang-undang, ini harus dievaluasi dan menjadi instrospeksi, sehingga ke depan harus lebih produktif," katanya, dalam pidato perdana pada Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senin.
Ade menyadari bahwa fungsi legislasi DPR mengalami sorotan dari masyarakat, karena mengalami kemerosotan dari segi jumlahnya.
Menurut dia, ia sudah mengetahui bahwa kurang maksimal kinerja dalam produk legislasi itu disebabkan energi anggota DPR dikuras untuk berbagai kegiatan dan hanya menciptakan kegaduhan.
"Dalam pembuatan UU bukan hanya tugas DPR, namun juga pemerintah, sehingga koordinasi dan komunikasi keduanya harus ditingkatkan," ujarnya lagi.
Ade menegaskan, dengan kebersamaan antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi di DPR, dan seluruh anggota, maka produktivitas bisa meningkat.
Menurut dia, ke depan komunikasi yang dibangun bukan hanya formal namun lebih intensif secara informal, agar tidak ada kecurigaan dan tidak ada batasan.
"Saya tidak boleh memikirkan hanya satu partai saja, melalui komunikasi yang baik dan komitmen bersama, saya yakin semua masalah bisa diselesaikan," katanya.
Selain itu, menurut dia lagi, dalam hal tugas pengawasan, DPR menampung aspirasi masyarakat dan DPR ingin melakukan pengawasan secara konstruktif.
Dia menjelaskan, DPR ingin memberikan jalan keluar bagi pemerintah terhadap suatu masalah, yaitu menyampaikan kritik dan memberikan solusinya.
Ade menyadari bahwa fungsi legislasi DPR mengalami sorotan dari masyarakat, karena mengalami kemerosotan dari segi jumlahnya.
Menurut dia, ia sudah mengetahui bahwa kurang maksimal kinerja dalam produk legislasi itu disebabkan energi anggota DPR dikuras untuk berbagai kegiatan dan hanya menciptakan kegaduhan.
"Dalam pembuatan UU bukan hanya tugas DPR, namun juga pemerintah, sehingga koordinasi dan komunikasi keduanya harus ditingkatkan," ujarnya lagi.
Ade menegaskan, dengan kebersamaan antara pimpinan DPR, pimpinan fraksi di DPR, dan seluruh anggota, maka produktivitas bisa meningkat.
Menurut dia, ke depan komunikasi yang dibangun bukan hanya formal namun lebih intensif secara informal, agar tidak ada kecurigaan dan tidak ada batasan.
"Saya tidak boleh memikirkan hanya satu partai saja, melalui komunikasi yang baik dan komitmen bersama, saya yakin semua masalah bisa diselesaikan," katanya.
Selain itu, menurut dia lagi, dalam hal tugas pengawasan, DPR menampung aspirasi masyarakat dan DPR ingin melakukan pengawasan secara konstruktif.
Dia menjelaskan, DPR ingin memberikan jalan keluar bagi pemerintah terhadap suatu masalah, yaitu menyampaikan kritik dan memberikan solusinya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017