Kepala BIN Malut: Pergerakan Teroris belum Terpantau Secara Signifikan
Sabtu, 16 Januari 2016 15:57 WIB
Laksmana Pertama TNI Eden Gunawan. (tnial.mil.id)
"Gerakan teroris di Maluku Utara belum signifikan, kendati dekat dengan Mindanau, Poso dan Ambon. Kondisi ini karena masyarakat Maluku Utara mempunyai sikap yang tinggi untuk memelihara stabilitas keamanan," katanya di Ternate, Sabtu.
Warga Maluku Utara saat ini juga siaga di tengah menyiapkan acara Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprakirakan akan mendatangkan wisatawan asing sebanyak 3.000 orang ditambah wisatawan nusantara.
Oleh karena itu, ia mengemukakan, telah berkoordinasi dengan aparat lainnya untuk menjaga keamanan ekstra ketat.
"Jadi, stabilitas keamanan di Maluku Utara harus terpelihara kondusif," ujar Eden.
Dia mengisyaratkan, komite intelijen di Maluku Utara menjadwalkan dalam waktu dekat perlu mengkoordinasikan pengamanan kegiatan GMT.
"Komite intelijen yang terdiri BIN, Korem, polisi, bea cukai dan imigrasi untuk membicarakan keamanan jelang GMT," ujarnya.
Eden mengakui, ada sebagian warga negara asing (WNA) yang membatalkan kedatangannya ke Maluku Utara pasca-insiden ledakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia merujuk adanya rombongan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang membatalkan kunjungan ke Pulau Morotai.
"Kami harus meyakinkan siapa pun, agar jangan ragu maupun membatalkan kunjungan ke Maluku Utara karena stabilitas keamanan terjamin," ujarnya.
Dia mengemukakan, intensif mengawasi pergerakan kelompok radikal yang kemungkinan masuk ke maluku Utara.
"ISIS maupun Gafatar tetap dipantau, sehingga tidak memanfaatkan karakteristik wilayah Maluku Utara berupa kepulauan untuk masuk, baik melalui bandara maupun pelabuhan kecil yang pengoperasiannya tidak resmi," demikian Eden Gunawan.
Warga Maluku Utara saat ini juga siaga di tengah menyiapkan acara Gerhana Matahari Total (GMT) yang diprakirakan akan mendatangkan wisatawan asing sebanyak 3.000 orang ditambah wisatawan nusantara.
Oleh karena itu, ia mengemukakan, telah berkoordinasi dengan aparat lainnya untuk menjaga keamanan ekstra ketat.
"Jadi, stabilitas keamanan di Maluku Utara harus terpelihara kondusif," ujar Eden.
Dia mengisyaratkan, komite intelijen di Maluku Utara menjadwalkan dalam waktu dekat perlu mengkoordinasikan pengamanan kegiatan GMT.
"Komite intelijen yang terdiri BIN, Korem, polisi, bea cukai dan imigrasi untuk membicarakan keamanan jelang GMT," ujarnya.
Eden mengakui, ada sebagian warga negara asing (WNA) yang membatalkan kedatangannya ke Maluku Utara pasca-insiden ledakan di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis.
Dia merujuk adanya rombongan Kedutaan Besar Amerika Serikat yang membatalkan kunjungan ke Pulau Morotai.
"Kami harus meyakinkan siapa pun, agar jangan ragu maupun membatalkan kunjungan ke Maluku Utara karena stabilitas keamanan terjamin," ujarnya.
Dia mengemukakan, intensif mengawasi pergerakan kelompok radikal yang kemungkinan masuk ke maluku Utara.
"ISIS maupun Gafatar tetap dipantau, sehingga tidak memanfaatkan karakteristik wilayah Maluku Utara berupa kepulauan untuk masuk, baik melalui bandara maupun pelabuhan kecil yang pengoperasiannya tidak resmi," demikian Eden Gunawan.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Tradisi memasak nasi kebuli untuk haul Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi di Solo
22 October 2024 21:28 WIB
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017