Mahasiswa Brawijaya Buat Alat Pengubah Air Keran Jadi Listrik
Rabu, 27 Januari 2016 10:18 WIB
Muhammad Fatahila, Hasan, dan Rosihan Arby Harahap membuat alat bernama OASE yang bisa mengubah air keran menjadi energi listrik.
"Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 Volt dan 1 Watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata Muhammad Fatahila di Malang, Rabu.
Perangkat pembangkit listrik mini OASE, menurut dia, juga bisa untuk lampu neon tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama.
Yang bisa dipasok energi lisatriknya neon jenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah, kata dia.
Dia menjelaskan bahwa perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu bisa disambungkan dengan penyimpan berupa baterai polimer atau aki. Selain untuk menyimpan, baterai atau aki juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.
Pada pengembangan selanjutnya, perangkat itu akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah disempurnakan, OASE bisa dipadukan dengan produk keran untuk menghasilkan energi rumah tangga.
"Biaya produksi alat ini sangat murah, hanya Rp120 ribu," katanya tentang alat yang masuk peringkat tiga teratas di National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) 2015 itu.
"Alat ini bisa menghasilkan tegangan dan daya listrik optimal di angka 5 Volt dan 1 Watt, sehingga dapat digunakan untuk memasok kebutuhan listrik lampu LED atau diintegrasikan dengan pembangkit lain melalui sistem grid," kata Muhammad Fatahila di Malang, Rabu.
Perangkat pembangkit listrik mini OASE, menurut dia, juga bisa untuk lampu neon tetapi masih butuh inverter dan prosesnya lebih lama.
Yang bisa dipasok energi lisatriknya neon jenis LED karena lebih terang dan berdaya rendah, kata dia.
Dia menjelaskan bahwa perangkat yang dibuat dalam waktu dua pekan itu bisa disambungkan dengan penyimpan berupa baterai polimer atau aki. Selain untuk menyimpan, baterai atau aki juga berfungsi untuk menjaga tegangan dan arus keluaran tetap stabil.
Pada pengembangan selanjutnya, perangkat itu akan dilengkapi dengan kontroler. Jika sudah disempurnakan, OASE bisa dipadukan dengan produk keran untuk menghasilkan energi rumah tangga.
"Biaya produksi alat ini sangat murah, hanya Rp120 ribu," katanya tentang alat yang masuk peringkat tiga teratas di National Innovative Product Exhibition Contest (NAPEC) 2015 itu.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Jasa Raharja dan Universitas Brawijaya kampanyekan keselamatan berlalu lintas
10 March 2023 11:02 WIB, 2023
Mahasiswa UB bikin pembalut dari limbah agar agar cegah kanker serviks
10 September 2021 16:09 WIB, 2021
Alat deteksi dini diabetes melitus karya anak bangsa siap dipasarkan
27 September 2019 13:12 WIB, 2019
Pangdam Brawijaya Pimpin Upacara Militer Pemberangkatkan Jenazah Hasyim
16 March 2017 13:56 WIB, 2017