Ribuan Kader PPP Hadiri Silatnas Bahas Islah di Pondok Gede
Jumat, 5 Februari 2016 10:53 WIB
Emron Pangkapi. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)
"Silatnas ini berawal dari kesadaran bersama untuk menyelesaikan persoalan PPP yang terjadi setahun ini. Seluruh stakeholder PPP bisa menyampaikan pendapatnya dalam forum Silatnas," kata Plt Ketua Umum DPP PPP hasil Muktamar Bandung Emron Pangkapi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, Silatnas akan dihadiri pengurus PPP dari Dewan Pimpinan Pusat baik hasil Muktamar Bandung, Surabaya, maupun Jakarta, Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Cabang, anggota Fraksi PPP dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta ulama.
Menurut Emron, setiap kader yang peduli untuk menyelamatkan PPP mendukung penuh kegiatan ini. Karena itu, ia mengimbau kepada pihak-pihak tertentu tidak menghalang-halangi kegiatan tersebut.
Emron menjelaskan, hingga Kamis ini atau H-1 sudah lebih dari 1.000 kader PPP dari berbagai tingkatan secara sukarela menyatakan hadir dalam kegiatan ini.
"Kader secara sukarela datang ke Silatnas, mereka biaya sendiri dan atas kesadaran sendiri. Hal ini cukup membanggakan karena mereka punya kepedulian tinggi terhadap PPP," katanya.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten Soppeng Alimuddin mengatakan, setelah pencabutan SK Surabaya maka yang tercatat di Lembaran Negara adalah SK DPP PPP hasil Muktamar Bandung. Karena itu, kegiatan yang mengatasnamakan PPP harus di bawah kendali DPP Bandung.
"Sesuai dengan UU Parpol, kepengurusan DPP Partai Politik itu harus terdaftar di Kemenkumham. Tidak ada tafsir lain," kata Alimuddin.
Ketua DPC PPP Kabupaten Jeneponto Imam Taufiq menyatakan dirinya hadir di acara Silatnas bersama seluruh anggota Fraksi PPP. Kehadirannya di acara tersebut untuk menyuarakan islah demi kebesaran partai dan keutuhan umat.
"Kami menyambut baik acara ini. Nanti kita bisa urun rembug dan memberikan solusi terkait rencana islah," kata dia.
Ia mengatakan, Silatnas akan dihadiri pengurus PPP dari Dewan Pimpinan Pusat baik hasil Muktamar Bandung, Surabaya, maupun Jakarta, Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Cabang, anggota Fraksi PPP dari DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta ulama.
Menurut Emron, setiap kader yang peduli untuk menyelamatkan PPP mendukung penuh kegiatan ini. Karena itu, ia mengimbau kepada pihak-pihak tertentu tidak menghalang-halangi kegiatan tersebut.
Emron menjelaskan, hingga Kamis ini atau H-1 sudah lebih dari 1.000 kader PPP dari berbagai tingkatan secara sukarela menyatakan hadir dalam kegiatan ini.
"Kader secara sukarela datang ke Silatnas, mereka biaya sendiri dan atas kesadaran sendiri. Hal ini cukup membanggakan karena mereka punya kepedulian tinggi terhadap PPP," katanya.
Sekretaris DPC PPP Kabupaten Soppeng Alimuddin mengatakan, setelah pencabutan SK Surabaya maka yang tercatat di Lembaran Negara adalah SK DPP PPP hasil Muktamar Bandung. Karena itu, kegiatan yang mengatasnamakan PPP harus di bawah kendali DPP Bandung.
"Sesuai dengan UU Parpol, kepengurusan DPP Partai Politik itu harus terdaftar di Kemenkumham. Tidak ada tafsir lain," kata Alimuddin.
Ketua DPC PPP Kabupaten Jeneponto Imam Taufiq menyatakan dirinya hadir di acara Silatnas bersama seluruh anggota Fraksi PPP. Kehadirannya di acara tersebut untuk menyuarakan islah demi kebesaran partai dan keutuhan umat.
"Kami menyambut baik acara ini. Nanti kita bisa urun rembug dan memberikan solusi terkait rencana islah," kata dia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017