Kohanudnas Ujung Tombak Penegakan Hukum di Udara
Selasa, 9 Februari 2016 17:03 WIB
Dokumentasi personel Komando Pasukan Khas TNI AU dan Polisi Militer TNI AU mengamankan pesawat asing Boeing 737 yang didaratkan paksa pada Latihan Sriti Gesit, di Pangkalan Udara TNI AU Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulsel, Rabu (2/4). Latihan tersebu
Komando Pertahanan Udara Nasional TNI adalah komando utama TNI yang posisinya unik. Secara operasional dia ada di bawah komando panglima TNI namun pembinaan ada di bawah kepala staf TNI AU.
Komando Pertahanan Udara Nasional TNI bisa dibilang inti kekuatan udara nasional secara fisik, dan dia dapat mengerahkan kekuatan fisik yang dimiliki TNI AU dan semua matra TNI untuk mematahkan kekuatan asing yang membahayakan kepentingan nasional dari aspek udara.
Komando ini terbagi menjadi empat wilayah operasi, yaitu Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I di Jakarta, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II di Medan, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III di Makassar, dan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV di Biak, Papua.
Hari ini Komando Pertahanan Udara Nasional TNI berulang tahun ke-54, yang upacara puncaknya digelar di markas komandonya, di dalam Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, Marsekal Muda TNI Abdul Muis, memimpin upacara itu dan membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Bukan hanya sebagai mata dan telinga dalam mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia, tetapi juga memiliki kemahiran dan kecakapan khusus untuk menghancurkan lawan dan menanggulangi segala bahaya apapun," kata Muis.
Saat ini negara Indonesia menghadapi isu-isu penting terkait kedaulatan nasional yang harus disikapi bersama oleh seluruh komponen bangsa.
Saat kebijakan Keterbukaan Udara ASEAN diberlakukan, maka wilayah udara nasional harus benar-benar mendapatkan fokus oleh pemangku kepentingan terkait, terutama segenap prajurit Komando Pertahanan Udara Nasional.
"Wilayah angkasa Indonesia semakin terbuka, lalu lintas udara semakin dinamis, yang kesemuanya menimbulkan konsekuensi dan bahkan pertaruhan bagi kedaulatan negara yang pada giliranya menuntut peran dan kontribusi penting segenap jajaran Komando Pertahanan Udara Nasional TNI," katanya.
Secara pribadi, Muis mengatakan, walaupun peringatan hari ulang tahun kali ini diselenggarakan secara sederhana namun sama sekali tidak mengurangi makna sakral dan kekhidmatan dari peringatan itu sendiri.
Komando Pertahanan Udara Nasional TNI bisa dibilang inti kekuatan udara nasional secara fisik, dan dia dapat mengerahkan kekuatan fisik yang dimiliki TNI AU dan semua matra TNI untuk mematahkan kekuatan asing yang membahayakan kepentingan nasional dari aspek udara.
Komando ini terbagi menjadi empat wilayah operasi, yaitu Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I di Jakarta, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II di Medan, Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III di Makassar, dan Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional IV di Biak, Papua.
Hari ini Komando Pertahanan Udara Nasional TNI berulang tahun ke-54, yang upacara puncaknya digelar di markas komandonya, di dalam Pangkalan Udara Utama Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional TNI, Marsekal Muda TNI Abdul Muis, memimpin upacara itu dan membacakan amanat Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
"Bukan hanya sebagai mata dan telinga dalam mengawasi berbagai pergerakan pesawat udara yang melintasi wilayah Indonesia, tetapi juga memiliki kemahiran dan kecakapan khusus untuk menghancurkan lawan dan menanggulangi segala bahaya apapun," kata Muis.
Saat ini negara Indonesia menghadapi isu-isu penting terkait kedaulatan nasional yang harus disikapi bersama oleh seluruh komponen bangsa.
Saat kebijakan Keterbukaan Udara ASEAN diberlakukan, maka wilayah udara nasional harus benar-benar mendapatkan fokus oleh pemangku kepentingan terkait, terutama segenap prajurit Komando Pertahanan Udara Nasional.
"Wilayah angkasa Indonesia semakin terbuka, lalu lintas udara semakin dinamis, yang kesemuanya menimbulkan konsekuensi dan bahkan pertaruhan bagi kedaulatan negara yang pada giliranya menuntut peran dan kontribusi penting segenap jajaran Komando Pertahanan Udara Nasional TNI," katanya.
Secara pribadi, Muis mengatakan, walaupun peringatan hari ulang tahun kali ini diselenggarakan secara sederhana namun sama sekali tidak mengurangi makna sakral dan kekhidmatan dari peringatan itu sendiri.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017