"Model konvensi pada pemilihan capres, yang secara orisinil adalah milik Golkar, harus ditetapkan menjadi model baku dalam AD/ART melalui Munas," ujar Doli di Jakarta, Kamis.

Doli menyampaikan penetapan model konvensi capres harus diikuti dengan penempatan Golkar sebagai partai inklusif, terbuka, dan aspiratif, serta adanya peningkatan kemampuan mengelola seluruh sumber daya organisasi partai secara modern yang diikuti dengan inovasi, kreativitas, dan penuh dengan gagasan.

Inisiator Generasi Muda Partai Golkar itu mengingatkan saat ini Golkar memiliki kepentingan memulihkan citranya di mata rakyat.

Penyelesaian konflik dan penyatuan kembali melalui Munas yang mungkin diselenggarakan April atau Mei 2016 adalah momentum untuk menumbuhkan harapan baru kepada masyarakat.

"Munas harus menghasilkan konsensus baru yang lahir atas semangat rekonsiliasi dan terbangunnya kebersamaan kembali yang didasari oleh kebesaran jiwa dan kejujuran semua pihak yang bertikai selama ini, tidak ada lagi kubu-kubuan," kata dia.

Doli meminta Munas melahirkan komitmen baru yang mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan kelompok atau individu.