IPB Masuk Anggota baru ASEAN-Uninet
Selasa, 16 Februari 2016 10:53 WIB
Ilustrasi (istimewa)
"Dalam pertemuan dua tahunan kali ini akan dilakukan penerimaan lima universitas baru yang salah satunya dari Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor," kata Presiden ASEA Uninet, Prof Ketut Suastika ditemui usai membuka pertemuan internasional ASEA Uninet di gedung Institute for Peace and Democracy di Kampus Unud Jimbaran di Kabupaten Badung, Senin.
Sehingga, ucap dia, jumlah keanggotaan yang tergabung dalam lembaga universitas Eropa dan ASEAN itu menjadi 75 universitas dari 17 negara.
Lima calon anggota baru itu dijadwalkan memaparkan profil masing-masing perguruan tinggi pada hari kedua ASEA Uninet "Plenary Meeting".
Suastika yang juga Rektor Unud itu mengatakan bahwa lembaga internasional tersebut menjadi ajang menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan riset.
Diharapkan dalam wadah yang diisi para akademisi itu hasil riset bisa digunakan sebagai acuan dalam komunikasi pengetahuan antaranggota.
Unud sendiri merupakan satu-satunya perguruan tinggi dari Bali dan Indonesia Timur yang masuk dalam wadah internasional itu.
Selain Unud, beberapa universitas lain juga turut menjadi anggota, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, dan Institut Teknologi Surabaya.
ASEAN-Uninet merupakan organisasi antaruniversitas di Eropa dan ASEAN yang berbasis di Wina, Austria dengan kerja sama meliputi beasiswa pendidikan, pendidikan dan penelitian.
Organisasi yang didirikan tahun 1994 itu memiliki anggota 75 universitas dari berbagai negara di antaranya dari Austria, Slovakia, Jerman, Italia, Inggris, Spanyol, Denmark, Belanda, Swedia, Yunani, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Sehingga, ucap dia, jumlah keanggotaan yang tergabung dalam lembaga universitas Eropa dan ASEAN itu menjadi 75 universitas dari 17 negara.
Lima calon anggota baru itu dijadwalkan memaparkan profil masing-masing perguruan tinggi pada hari kedua ASEA Uninet "Plenary Meeting".
Suastika yang juga Rektor Unud itu mengatakan bahwa lembaga internasional tersebut menjadi ajang menjalin kerja sama di bidang pendidikan dan riset.
Diharapkan dalam wadah yang diisi para akademisi itu hasil riset bisa digunakan sebagai acuan dalam komunikasi pengetahuan antaranggota.
Unud sendiri merupakan satu-satunya perguruan tinggi dari Bali dan Indonesia Timur yang masuk dalam wadah internasional itu.
Selain Unud, beberapa universitas lain juga turut menjadi anggota, di antaranya Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, dan Institut Teknologi Surabaya.
ASEAN-Uninet merupakan organisasi antaruniversitas di Eropa dan ASEAN yang berbasis di Wina, Austria dengan kerja sama meliputi beasiswa pendidikan, pendidikan dan penelitian.
Organisasi yang didirikan tahun 1994 itu memiliki anggota 75 universitas dari berbagai negara di antaranya dari Austria, Slovakia, Jerman, Italia, Inggris, Spanyol, Denmark, Belanda, Swedia, Yunani, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Malaysia.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Ratusan pendukung PSIS sempat blokade akses masuk Stadion Jatidiri Semarang
12 December 2024 6:09 WIB
Bupati Kudus : Janji paslon terkait honorarium guru swasta masuk APBD 2025
30 November 2024 14:42 WIB
Masuk musim hujan, DPRD Kudus desak penyelesaian perbaikan kolam renang Wergu
18 November 2024 21:21 WIB