Menurut Kepala Sub Bidang Seni, Budaya, Agama, dan Kemasyarakatan Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jateng Prayitna Suyatma di Boyolali, Kamis, pada eks-pengikut Gafatar yang sudah dijemput oleh pemerintah daerah terkait dipulangkan ke daerah masih-masing pada Kamis, tercatat 17 orang.

Ia mengatakan mereka terdiri atas 10 jiwa asal Jawa Barat dan tujuh lainnya Pekalongan, Jateng.

"Jumlah eks-Gafatar di asrama sebelumnya 373 orang, setelah dijemput 17 orang kini tinggal 356 orang," katanya.

Dia mengatakan 10 orang asal Jabar yang dipulangkan ke daerahnya tersebut, diberangkatkan dari Asrama Haji Donohudan, Boyolali, sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka didampingi petugas Dinsos Pemprov Jabar dan kepolisian.

"Sebanyak 10 asal Jabar ini, dari Bandung Barat, Bogor, dan Bekasi," katanya.
Ia mengatakan tujuh orang eks-anggota Gafatar asal Pekalongan dijemput oleh petugas daerah tersebut pada Kamis petang.

Dia menjelaskan tujuh orang itu dipulangkan dari Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (17/2) malam. Setelah didata di asrama, mereka kemudian dijemput oleh petugas daerah.

Ia menjelaskan dari 356 eks-anggota Gafatar yang masih bertahan di asrama Donohudan, mayoritas berasal dari Sumatera Utara, yakni berjumlah 302 orang. Mereka berasal dari Kota Medan, Binjai, Tanjung Balai, Sibolga, Asahan, Labuhan, Samusir, dan Tapanuli.

Eks-anggota Gafatar asal Sumut sudah didata dan tinggal menunggu penjemputan dari petugas pemprov terkait. Bahkan, Pemprov Sumut sudah mengirimkan barang milik warganya dibawa pulang menggunakan truk.

Dia mengatakan eks-anggota Gafatar lainnya yang masih bertahan di asrama setempat, berasal dari Jateng, Sulsel, Jabar, Babel, Papua, Banten, DKI Jakarta, dan Sumatera Barat. Khusus Jateng, tinggal tiga orang yakni berasal dari Kabupaten Tegal.