Harga Minyak Turun, Pasar Ragukan Kesepakatan Produsen
Sabtu, 20 Februari 2016 8:23 WIB
Dokumentasi petugas mengisikan BBM kepada tangki kendaraan konsumen di SPBU Jalan Urip Sumoharjo, Makasar, Sulsel, Jumat (16/1). Pemerintah berencana menurunkan BBM bersubsidi jenis premium dan solar pada Jumat (16/1) dari Rp7.600 per liter menjadi R
Patokan Amerika Serikat, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret, turun 1,13 dolar AS menjadi berakhir pada 29,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, turun 1,27 dolar AS menjadi ditutup pada 33,01 dolar AS per barel di perdagangan London.
Harga minyak membukukan reli yang kuat pada Rabu dan Kamis pagi menyusul pembicaraan oleh produsen-produsen utama tentang kesepakatan potensial untuk membatasi produksi dalam menanggapi kejatuhan harga.
Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk membekukan produksi jika produsen-produsen lain mengikutinya. Iran menyatakan dukungan luas untuk inisiatif tersebut, tapi menolak persetujuan untuk membatasi produksi.
Para analis mengatakan pasar telah bergeser dari pandangan antusiasme di awal menjadi lebih bersikap "show-me".
"Kami benar-benar harus menunggu dan melihat apakah OPEC benar-benar akan membekukan produksi atau apakah itu hanya pembicaraan selama seminggu lalu," kata Andy Lipow dari perusahaan konsultan Lipow Oil Associates.
Tim Evans, analis di Citi Futures, mengatakan pasar telah mengadopsi lebih banyak "pandangan jernih" negosiasi-negosiasi.
"Dalam hal produksi, itu benar-benar berarti status quo yang meninggalkan surplus besar di tempat," kata Evans.
"Ini mungkin menandai beberapa peningkatan minat dialog para produsen yang dapat menyebabkan hasil kemudian, tetapi pada tahap ini kita harus mencatat itu adalah spekulasi, bukan dukungan yang handal."
Analis mengatakan sentimen juga diperlemah oleh data persediaan minyak AS yang dirilis Kamis, yang menunjukkan peningkatan 2,1 juta barel pada persediaan komersial AS, bersama dengan peningkatan cukup besar dalam bensin dan produk lain.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, turun 1,27 dolar AS menjadi ditutup pada 33,01 dolar AS per barel di perdagangan London.
Harga minyak membukukan reli yang kuat pada Rabu dan Kamis pagi menyusul pembicaraan oleh produsen-produsen utama tentang kesepakatan potensial untuk membatasi produksi dalam menanggapi kejatuhan harga.
Arab Saudi dan Rusia sepakat untuk membekukan produksi jika produsen-produsen lain mengikutinya. Iran menyatakan dukungan luas untuk inisiatif tersebut, tapi menolak persetujuan untuk membatasi produksi.
Para analis mengatakan pasar telah bergeser dari pandangan antusiasme di awal menjadi lebih bersikap "show-me".
"Kami benar-benar harus menunggu dan melihat apakah OPEC benar-benar akan membekukan produksi atau apakah itu hanya pembicaraan selama seminggu lalu," kata Andy Lipow dari perusahaan konsultan Lipow Oil Associates.
Tim Evans, analis di Citi Futures, mengatakan pasar telah mengadopsi lebih banyak "pandangan jernih" negosiasi-negosiasi.
"Dalam hal produksi, itu benar-benar berarti status quo yang meninggalkan surplus besar di tempat," kata Evans.
"Ini mungkin menandai beberapa peningkatan minat dialog para produsen yang dapat menyebabkan hasil kemudian, tetapi pada tahap ini kita harus mencatat itu adalah spekulasi, bukan dukungan yang handal."
Analis mengatakan sentimen juga diperlemah oleh data persediaan minyak AS yang dirilis Kamis, yang menunjukkan peningkatan 2,1 juta barel pada persediaan komersial AS, bersama dengan peningkatan cukup besar dalam bensin dan produk lain.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mugiyanto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Selamatkan lingkungan, Pertiwi Kilang Cilacap-Mom's Go Green gelar kumpulkan minyak jelantah
09 September 2024 19:27 WIB
Terpopuler - Bisnis
Lihat Juga
Donald Trump dan Proyeksi Laba Angkat Wall Street ke Level Bersejarah 20.000 Poin
26 January 2017 6:07 WIB, 2017