Komentar Donald Trump terhadap Mundurnya Jeb Bush
Senin, 22 Februari 2016 9:58 WIB
Donald Trump. (REUTERS/Jonathan Ernst)
"Saya tak tahu apa yang saya lakukan kepada dia," kata Trump yang memenangkan kaukus South Carolina, dalam wawancara dengan CNN.
Trump berulang kali menjadikan Bush sebagai sasaran serangannya selama kampanye pencalonan presiden dari Republik. Dia menyebut Jeb Bush "lemah", "energi rendah", dan "memalukan" untuk dinasti politik Bush.
Dia membantah berperan dalam menurunkan Bush yang mengakhiri kampanye pencalonannya Sabtu malam waktu AS setelah menduduki urutan keempat di South Carolina.
"Jeb berjuang sangat keras. Ini bukan waktunya dia. Itu saja," kata miliarder itu seperti dikutip Reuters.
Bush, adik sekaligus anak dari dua presiden AS, bangga menjadi satu-satunya kandidat yang terus menyerang Trump selama kampanya dan kerap menyebut Trump tidak punya gagasan.
Trump kemudian memuji Bush dalam wawancaranya dengan CNN dengan menyebut Jeb "sangat mampu" menjadi presiden AS. Namun dia tetap menyebut Jeb Bush brutal dalam melancarkan kampanye negatif kepadanya.
Trump berulang kali menjadikan Bush sebagai sasaran serangannya selama kampanye pencalonan presiden dari Republik. Dia menyebut Jeb Bush "lemah", "energi rendah", dan "memalukan" untuk dinasti politik Bush.
Dia membantah berperan dalam menurunkan Bush yang mengakhiri kampanye pencalonannya Sabtu malam waktu AS setelah menduduki urutan keempat di South Carolina.
"Jeb berjuang sangat keras. Ini bukan waktunya dia. Itu saja," kata miliarder itu seperti dikutip Reuters.
Bush, adik sekaligus anak dari dua presiden AS, bangga menjadi satu-satunya kandidat yang terus menyerang Trump selama kampanya dan kerap menyebut Trump tidak punya gagasan.
Trump kemudian memuji Bush dalam wawancaranya dengan CNN dengan menyebut Jeb "sangat mampu" menjadi presiden AS. Namun dia tetap menyebut Jeb Bush brutal dalam melancarkan kampanye negatif kepadanya.
Pewarta : Antaranews
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Gadget
Lihat Juga
Prancis: Keputusan Donald Trump "Risiko Serius" bagi Tatanan Perdagangan Global
01 February 2017 6:29 WIB, 2017