Militer Indonesia-Amerika Serikat Latihan bersama di Pekanbaru
Senin, 22 Februari 2016 12:46 WIB
Dokumentasi profil salah satu personel Korps Pasukan Khas TNI AU di samping Baret Jingga kebanggannya. Dia termasuk ke dalam 69 peterjun korps pasukan itu, yang ikut dalam gladi resik terjun bebas memperingati HUT ke-67 TNI AU, di Pangkalan Udara Uta
"Latihan bersama ini digelar untuk saling berbagi informasi dan meningkatkan kemampuan khususnya dalam upaya penanggulangan terorisme," kata Komandan Batalion Komando 462/Pulanggeni, Letnan Kolonel Pasukan Solihin, di Pekanbaru, Senin.
Ia mengatakan, latihan bersama yang digelar sejak hari ini hingga 7 Maret 2016 mendatang diikuti 15 personel militer SOCPAC Amerika Serikat dan satu kompi Batalion Paskhas 462/Pulanggeni.
Menurut dia, latihan itu terbagi dalam dua agenda dimana pada pekan pertama dilakukan di seputaran Pangkalan Udara RSN dan pekan ke dua akan dilakukan di Air Weapon Range Siabu, Kabupaten Kampar.
"Untuk pekan pertama akan dilakukan secara materi klasikal, agendanya studi kasus. Pada pekan ke dua nanti dilakukan bertahan di alam bebas di Siabu serta simulasi pembebasan sandera di Labersa," ujarnya.
Selama latihan bersama seluruh personil akan tinggal di barak Batalion 462/Pulanggeni.
Sementara itu, komandan tim Amerika Serikat, Kapten James Tolle, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengatakan tujuan latihan bersama itu membangun hubungan baik serta bertukar pengetahuan.
"Nanti kami akan berlatih membangun skenario militer serta bertahan di Sinaboi. Kami sangat menyambut baik kegiatan ini," ujarnya.
Tolle mengatakan, kegiatan ini melibatkan enam anggota ini SOCPAC dan beberapa anggota cadangan. "Akan ada sekitar 13 personil yang akan dilibatkan dalam latihan bersama ini," ujarnya.
Korps Pasukan Khas TNI AU sejauh ini tidak memiliki "padanan" dari sisi organisasi dan fungsi utamanya dengan pasukan khusus dari negara manapun.
Ia mengatakan, latihan bersama yang digelar sejak hari ini hingga 7 Maret 2016 mendatang diikuti 15 personel militer SOCPAC Amerika Serikat dan satu kompi Batalion Paskhas 462/Pulanggeni.
Menurut dia, latihan itu terbagi dalam dua agenda dimana pada pekan pertama dilakukan di seputaran Pangkalan Udara RSN dan pekan ke dua akan dilakukan di Air Weapon Range Siabu, Kabupaten Kampar.
"Untuk pekan pertama akan dilakukan secara materi klasikal, agendanya studi kasus. Pada pekan ke dua nanti dilakukan bertahan di alam bebas di Siabu serta simulasi pembebasan sandera di Labersa," ujarnya.
Selama latihan bersama seluruh personil akan tinggal di barak Batalion 462/Pulanggeni.
Sementara itu, komandan tim Amerika Serikat, Kapten James Tolle, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia mengatakan tujuan latihan bersama itu membangun hubungan baik serta bertukar pengetahuan.
"Nanti kami akan berlatih membangun skenario militer serta bertahan di Sinaboi. Kami sangat menyambut baik kegiatan ini," ujarnya.
Tolle mengatakan, kegiatan ini melibatkan enam anggota ini SOCPAC dan beberapa anggota cadangan. "Akan ada sekitar 13 personil yang akan dilibatkan dalam latihan bersama ini," ujarnya.
Korps Pasukan Khas TNI AU sejauh ini tidak memiliki "padanan" dari sisi organisasi dan fungsi utamanya dengan pasukan khusus dari negara manapun.
Pewarta : Antaranews
Editor : Totok Marwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Terpopuler - Politik dan Hankam
Lihat Juga
Zulkifli Hasan Berharap Jakarta Kembali Tenang dan Damai Setelah Pilkada
02 February 2017 6:50 WIB, 2017
Agus: Saya hanya Sampaikan "Salam Hormat" ke Pak Maruf dan Pengurus PBNU
01 February 2017 19:04 WIB, 2017
" Presiden Jokowi Ingin Bertemu Saya, Tapi Dilarang Dua-Tiga di Sekeliling Beliau," Kata SBY
01 February 2017 18:35 WIB, 2017
Tim Anies-Sandi: Kegiatan PT MWS pada Masyarakat Tentang Reklamasi Pulau G Memaksakan Ambisi
01 February 2017 17:17 WIB, 2017
Setnov: NU Salalu Hadir sebagai Organisasi yang Suarakan Perdamaian dan Kesejukan
01 February 2017 16:41 WIB, 2017
Ahok Menyayangkan ada Pihak yang Mengadu Domba bahwa Dia Menghina Integritas PBNU
01 February 2017 16:12 WIB, 2017
Din: Tudingan Ahok Terhadap Maruf Bernada Sarkastik dan Sangat Menghina
01 February 2017 15:58 WIB, 2017
SBY perlu Klarifikasi Pernyataan Kuasa Hukum Ahok yang Mengkaitkan Fatwa MUI
01 February 2017 14:56 WIB, 2017